KRjogja.com - YOGYA - Program Studi Gizi Universitas Alma Ata menyelenggarakan kuliah pakar pada Kamis (21/11/2024). Kuliah pakar dengan topik ‘Global Food Security’ bersama dengan Prof. Wan Abdul Manan Bin Abdul Muda dari Universiti Sains of Malaysia. Kegiatan ini terselenggara sebagai salah satu bentuk komitmen Program Studi Gizi Universitas Alma Ata untuk memberikan perkuliahan yang berkualitas.
Dalam paparannya, Prof. Wan Abdul Manan bin Abdul Muda menyatakan bahwa permasalahan gizi saat ini semakin kompleks.
"Permasalahan gizi tidak hanya terjadi di negara berkembang namun juga di negara maju, sekaligus semakin kompleks. Hal ini disebabkan karena saat ini, secara global tidak hanya menyelesaikan masalah kekurangan gizi namun justru semakin meningkatnya penduduk di dunia yang mengalami obesitas," jelasnya.
Baca Juga: FSY 2024 Pelaku Sastra Siyaga dengan Perubahan
Kuliah pakar dengan topik ‘Global Food Security’ merupakan bagian dari proses pembelajaran mata kuliah Food Safety and Food Security yang wajib ditempuh oleh mahasiswa. Kuliah pakar ini dihadiri oleh 300 mahasiswa Program Studi Gizi dan mahasiswa jenjang S2 Program Studi Kesehatan Masyarakat peminatan Gizi di Universitas Alma Ata.
Secara khusus, kuliah pakar ini memberikan wawasan yang lebih luas kepada para mahasiswa bahwa kondisi ketahanan pangan dan gizi baik di Indonesia dan di dunia dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk factor kondisi dan kestabilan politik di suatu wilayah.
Baca Juga: Ditemukan Bayi Laki-laki Masih Hidup Diduga Hasil Hugel
Salah satu diskusi menarik yang disampaikan oleh Prof. Wan Abdul Manan bin Abdul Muda adalah bagaimana permasalahan kerawanan pangan bisa disolusikan dengan pelaksanaan program makan siang di sekolah. Program yang akan dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam waktu dekat ini, diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi siswa sekolah di Indonesia.
Prof. Wan Abdul Manan bin Abdul Muda menyampaikan manfaat kegiatan ini, ‘Program makan di sekolah mampu memenuhi 50% asupan energi siswa sekolah’. Program pemberian makan di sekolah ini sebelumnya telah dilakukan di beberapa negara, dan diharapkan bisa diimplementasikan di Indonesia. (*)
