Atmajaya Yogyakarta Resmikan Pusat Studi Blockchain Pertama di Jogja

Photo Author
- Minggu, 27 April 2025 | 06:10 WIB
Suasana diskusi dalam TOT Blockchain di UAJY. (Atiek Widyastuti H)
Suasana diskusi dalam TOT Blockchain di UAJY. (Atiek Widyastuti H)
 
 
Krjogja.com - YOGYA - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menorehkan sejarah baru sebagai kampus pertama di Yogyakarta yang mendirikan Pusat Studi Blockchain. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi dengan Indonesia Blockchain Center, mendapat dukungan dari EQBR Holdings Korea Selatan dan Dubai Blockchain Center.
 
Peluncuran pusat studi ini ditandai dengan pelaksanaan program Training of Trainer (TOT) yang berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu (24–26/04/2025) di Kampus Bonaventura Sleman Yogyakarta. Program ini menghadirkan para pelatih blockchain terkemuka dunia.
 
Ada Philip Tam selalu CEO First Bullion Holdings dari Hongkong, Han Jin Su, CEO EQBR Holdings dari Korea Selatan, Jekun Jung COO EQBR Holdings dari Korea Selatan segera Michael, CMO EQBR Holdings yang juga dari Korea Selatan.
 
Tim trainer dari Indonesia Blockchain Center di bawah arahan Hambali, Direktur Utama Indonesia Blockchain Center. Kegiatan ini diikuti oleh 13 dosen dari Fakultas Teknologi Industri UAJY, serta profesional dari berbagai sektor dan perwakilan pemerintah.
 
Rektor dan Wakil Rektor UAJY juga turut hadir memberikan dukungan pada hari kedua acara. Dekan Fakultas Teknologi Industri UAJY Parama Kartika Dewa mengatakan, Pusat Studi Blockchain ini bukan hanya untuk mengikuti tren. "Tapi untuk membangun keunggulan kompetitif mahasiswa kami. Ini akan mengangkat kualitas lulusan Atmajaya ke level nasional dan internasional," ungkapnya, Sabtu (26/04/2025).
 
Blockchain menurut Direktur Utama Indonesia Blockchain Center Hambali adalah masa depan. Untuk itu, dengan berdirinya pusat studi ini, Yogyakarta resmi menjadi pionir transformasi digital berbasis blockchain di Indonesia.
 
"Ini adalah langkah nyata membangun masa depan ekonomi berbasis inovasi," ujarnya.
 
Han Jin Su, CEO EQBR Holdings Korea Selatan percaya, jika bockchain akan menjadi bahasa universal masa depan. 
 
Menurut Michael selaku CMO EQBR Holdings Korea Selatan, blockchain bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang kepercayaan. Atmajaya dengan visinya akan menjadi role model baru dalam pengembangan ekosistem blockchain Indonesia.
 
Dengan dukungan penuh dari EQBR Korea Selatan, Dubai Blockchain Center, dan First Bullion Holdings Hongkong, Atmajaya Yogyakarta kini bersiap menjadi pusat pendidikan, riset dan inovasi blockchain kelas dunia dari Indonesia. (Awh)
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X