Bangun Generasi Muda yang Sehat, Cerdas dan Berdaya, 'Gemas Kece' Diluncurkan

Photo Author
- Sabtu, 10 Mei 2025 | 20:12 WIB
Dukuh Sorosutan Desa Kecemen Manisrenggo Klaten meluncurkan inisiatif inspiratif bernama Gerakan Remaja Sehat Kecemen (Gemas Kece).
Dukuh Sorosutan Desa Kecemen Manisrenggo Klaten meluncurkan inisiatif inspiratif bernama Gerakan Remaja Sehat Kecemen (Gemas Kece).

KRJogja.com - YOGYA - Dalam upaya membangun generasi muda yang sehat, cerdas dan berdaya, Dukuh Sorosutan Desa Kecemen Manisrenggo Klaten meluncurkan inisiatif inspiratif bernama Gerakan Remaja Sehat Kecemen (Gemas Kece). Program ini tak hanya fokus pada kesehatan fisik dan mental remaja, tetapi juga secara aktif mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini sebagai bagian dari misi besar meningkatkan kualitas hidup remaja.

Program tersebut terselenggara berkat sinergi antara pemerintah desa, kader kesehatan, guru sekolah, mahasiswa Praktik Profesional Bidan V (Komunitas) STIKES Guna Bangsa Yogyakarta yang terdiri dari 18 mahasiswa, yakni Agusnawati, Arinda Wulandari, Ariyana Noorhayati, Fatma Sari, Gusti Sophia Maidawati, Hartati, Linda Purlina, Masruhah Erwina, Miswahyuni, Ni'ma Tri Faizah, Novy Oktaviandri Kusuma, Nurul Asma, Retnaning Astuti, Riska Handayani, Sofiana, Syafriani, Syarifa, dan Yunaji Sri Rejeki. Mereka didampingi langsung dosen S2 Kebidanan Dr Gunarmi SKM STrKeb MMKes, Mia Dwi Agustiani SSTBd MTrKeb dan Zesika Intan Navelia STrKeb MKeb. Kehadiran mereka membawa semangat baru dan pengetahuan terkini yang langsung menyentuh hati para remaja.

Baca Juga: Pengambilan Api Dharma Mrapen Simbol Kebangkitan dan Pencerahan

“Remaja harus tahu bahwa masa depan mereka bisa lebih luas dan cerah jika diberi kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan berkembang terlebih dahulu,” ujar Kaprodi Magister Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa Yogyakarta Dr Gunarmi SKM STr Keb MKes.

Dengan Gemas Kece, Desa Kecemen menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di komunitas. Gerakan ini tidak hanya mencegah pernikahan dini, tetapi juga menjadi ruang aman bagi remaja untuk bermimpi lebih tinggi dan berani memilih jalan hidupnya sendiri.

Baca Juga: Kondisi Nenek Korban Pemukulan di Pasar Mangu Belum Stabil

Gemas Kece dirancang agar edukatif dan partisipatif. Dengan pendekatan yang santai namun bermakna, remaja diajak berdialog, berdiskusi kelompok, menonton film edukatif, serta mengikuti simulasi interaktif yang membahas topik-topik seperti hak-hak remaja, kesehatan reproduksi, serta pentingnya merancang masa depan.

Pernikahan dini masih menjadi tantangan serius di banyak wilayah, termasuk di pedesaan. Tidak sedikit remaja yang terpaksa mengakhiri masa sekolah dan kehilangan masa depan cerah akibat keputusan yang terlalu dini untuk menikah. Melalui Gemas Kece, para remaja diajak untuk memahami risiko pernikahan dini, baik dari segi kesehatan reproduksi, mental, sosial, hingga ekonomi. (Feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X