KRJOGJA.com - Yogya - Perkembangan pariwisata berdampak positif bagi pertumbuhan industri pendukungnya, salah satunya industri perhotelan. Keberadaan hotel memiliki kontribusi penting dan menjadi pelengkap aktivitas pariwisata. Lebih lanjut, bisnis tidak lagi berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga pada area lingkungan yang mengacu pada pariwisata berkelanjutan.
Berkaca pada bisnis hijau, kebijakan strategi pengelolaan hotel yang tepat perlu diwujudkan salah satunya melalui aktivitas pengelolaan makanan. Berbagai peluang serta keunggulan konsep green business ternyata tidak seluruhnya diterapkan oleh pengelola hotel. Beberapa hambatan muncul, seperti: minimnya pengetahuan dan inovasi pengelolaan produk makanan, serta kemampuan menekan jumlah limbah yang dihasilkan. Kondisi tersebut menjadi masalah yang diangkat dan berhasil meraih pendanaan dari KEMDIKTISAINTEK.
Tim peneliti STIPRAM yang terdiri dari Fitriana, S.T.P., M.B.A., C.H.E., Dr. Pipin Kusumawati, S.Pi, M.Biotech., Tri Eko Yudiandri, S.E., MM.Par, dan Agung Sulistyo, S.E., M.M., C.H.E. berhasil menginvestigasi. Hasil Penelitian mendorong penghematan produksi makanan tanpa mengurangi kualitas layanan. Perhatian perlu diperkuat dengan kemampuan manajemen dalam mengelola stok bahan baku, berkomunikasi dengan pemasok, menyusun model bisnis, penyajian makanan serta mampu memprediksi kehadiran tamu.
Baca Juga: Budget Ramping, PSIM Tak Tambah Pemain Asing
Penelitian ini menghasilkan desain role model produksi jumlah makanan dan upaya menekan limbah makanan pada bisnis perhotelan. Pengelolaan hotel yang mampu menyusun alur produksi dan menekan limbah makanan, berpotensi memiliki keunggulan daya saing berbasis green business. (*)