Mahasiswa UGM Mencoba Terangi Kegelapan Malam Desa Soligi di Pulau Obi

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 13:21 WIB
Mahasiswa UGM Mencoba Terangi Kegelapan Malam Desa Soligi di Pulau Obi (Istimewa )
Mahasiswa UGM Mencoba Terangi Kegelapan Malam Desa Soligi di Pulau Obi (Istimewa )

KRJOGJA com -HALMAHERA SELATAN- Para mahasiswa KKN PPM UGM yang ditempatkan di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara harus bekerja keras untuk melaksanakan program kerja mereka karena berbagai keterbatasan. Beruntung dukungan masyarakat cukup kuat hingga semua bisa berjalan.

Tim beranggotakan 28 orang yang bernama Jawara Obira ini ditempatkan di dua unit yakni di Desa Kawasi dan Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera selatan. 

Di Soligi salah satu program yang dijalankan adalah penanaman mangrove di kawasan pantai. Dalam program ini para mahasiswa mengajak masyarakat dan pelajar SMA. Program dimulai dengan sosialisasi manfaat dan cara penanaman dan selanjutnya mereka menanam 150 bibit ditanam. “Ada beberapa kawasan pantai yang masih membutuhkan banyak mangrove,” kata Erick Erlando, koordinator kegiatan tersebut Selasa 29 Juli 2025.

Baca Juga: LKS Dikmen ke-33 Resmi Dibuka: Cetak Talenta Unggul, Siapkan Generasi Indonesia Emas 2045

Selain penanaman mangrove, para mahasiswa ini juga memasang lampu bertenaga surya untuk penerangan jalan. Pemasangan dilakukakn di tiga dusun. “Di Soligi, listrik hanya menyala enam jam dari pukul 18.00. Jadi setelah jam 12 malam, situasinya sangat gelap,” tambah Muhammad Haiqal yang bertugas memimpin pemasangan lampu tersebut. 

Sayangnya karena keterbatasan anggaran hanya 15 lampu yang bisa dipasang. Itupun harus dibagi di tiga desa secara merata. Pemasangan dilakukan tiga hari dan dibantu warga setempat. “Tetapi lumayan setidaknya ada penerangan,” katanya. 

Baca Juga: Geopark Jogja Resmi Naik Status Jadi Geopark Nasional

Berbagai program tim ini didukung oleh PLN, Pepsodent dan Intan Pariwara.

La Bili, salah satu tokoh masyarakat menyambut baik berbagai program KKN ini. Ketua kelompok mangrove ini mengatakan wilayahnya masih membutuhkan banyak bibit pohon tersebut. “Sebenarnya ada tiga opsi tempat penanaman mangrove. Tempat yang sekarang ditanami karena dekat sama perkebunan kelapa, terus juga belum banyak mangrovenya,” katanya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X