Mahasiswa KKN UAD adakan Sosialisasi Generasi Hebat Tanpa Stunting di Dusun Magirejo

Photo Author
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:10 WIB
Mahasiswa KKN UAD adakan Sosialisasi Generasi Hebat Tanpa Stunting di Dusun Magirejo  (Istimewa )
Mahasiswa KKN UAD adakan Sosialisasi Generasi Hebat Tanpa Stunting di Dusun Magirejo (Istimewa )

KRJOGJA.COM - Wonosari – Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 145 Unit VIII.C.1 mengadakan sosialisasi bertema “Generasi Hebat Tanpa Stunting” di Dusun Magirejo, Kalurahan Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Sabtu (16/8/2025).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD dengan Pemerintah Kalurahan Ngalang. Sosialisasi bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan melalui pemberian ASI eksklusif. Kegiatan ini didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN, Lina Handayani Hardjono, S.Km., M.Kes., Ph.D., bersama dua mahasiswanya, Tria Nisa Novianti, S.Km., dan Sovy Nur Khasanah.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Dukuh Dusun Magirejo, Widodo.

 Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan kepada orang tua untuk menjaga kesehatan anak. “Semoga warga Magirejo dapat lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak agar terhindar dari stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Tiga Perusahaan ini Meriahkan Festival Belanja di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Sambutan juga disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN serta Ketua Unit KKN Reguler VIII.C.1 sebelum memasuki sesi materi. Sosialisasi dibawakan oleh Sovy Nur Khasanah, mahasiswa Gizi UAD, yang menjelaskan bahwa stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. Kondisi gagal tumbuh ini umumnya terjadi akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan. Anak stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik, kognitif, hingga penurunan produktivitas di masa depan.

“Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak masa kehamilan melalui pemenuhan gizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pemberian ASI eksklusif. Setelah bayi berusia enam bulan, kebutuhan gizi harus dipenuhi melalui MPASI sehat, serta pemantauan tumbuh kembang di posyandu,” jelas Sovy.

Ia mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan anak sejak dini. “Anak adalah investasi masa depan. Mari berikan asupan yang halal, baik, dan sehat agar tercipta generasi bebas stunting,” ujarnya.

Baca Juga: KAI Bandara Beri Pelatihan Digitalisasi Produk UMKM di Klungkung

Program kerja ini terlaksana berkat bimbingan DPL serta dukungan warga Dusun Magirejo yang antusias mengikuti kegiatan sosialisasi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X