Krjogja.com - YOGYA - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menegaskan komitmennya untuk terus mencerdaskan dan memajukan kesehatan bangsa seiring peringatan Dies Natalis ke-80 dan Pekan Raya Medika 2025.
Rangkaian kegiatan tersebut resmi dibuka Jumat (17/10/2025) menandai delapan dekade perjalanan panjang FK-KMK sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan terdepan di Indonesia.
Baca Juga: PSBS Tantang Persib Bandung di Maguwoharjo Malam Ini
Dekan FK-KMK UGM, Prof dr Yodi Mahendradhata MSc PhD FRSPH, menegaskan bahwa tema tahun ini, '80 Tahun Mencerdaskan dan Memajukan Kesehatan Bangsa', mencerminkan perjalanan historis fakultas yang telah melewati berbagai era.
“Dari masa kemerdekaan, pembangunan, hingga era disrupsi digital, kami selalu beradaptasi dan berkontribusi untuk memimpin perubahan di bidang kedokteran dan kesehatan,” ujarnya dalam acara Pembukaan Dies Natalis ke-80 FK-KMK UGM dan Pekan Raya Medika 2025.
Prof Yodi menjelaskan, rangkaian perayaan Dies Natalis akan berlangsung sejak Oktober hingga Maret 2026, dengan puncak acara pada 5 Maret 2026. “Pada puncaknya nanti, akan ada temu alumni, Annual Scientific Meeting, serta berbagai kegiatan olahraga, seni, dan budaya,” paparnya.
Baca Juga: Prediksi PSIS Semarang vs PSS Sleman di Liga 2 Championship Pegadaian Pekan ke-6
FK-KMK UGM terus menunjukkan prestasi yang membanggakan di tingkat nasional maupun internasional. “Secara konsisten kami berada di jajaran tiga besar institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia,” tutur Prof Yodi.
Ia menambahkan, di tingkat global, FK-KMK juga dipercaya menjadi tuan rumah ASEAN Disaster Health Management Institute, serta selama lebih dari 15 tahun menjadi pusat pelatihan riset kesehatan se-Asia Tenggara di bawah WHO.
“Pengakuan ini menunjukkan reputasi dan produktivitas internasional yang tinggi dari FK-KMK UGM,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pekan Raya Medika 2025, Dr dr M Nurhadi Rahman SpOG Subsp Urogin-RE, menjelaskan bahwa kegiatan tahunan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat.
“Melalui Pekan Raya Medika, kami ingin menjembatani ilmu pengetahuan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat untuk mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.
Pekan Raya Medika 2025 yang berlangsung pada 17-19 Oktober 2025 ini menghadirkan berbagai kegiatan inspiratif dan edukatif, seperti Health Research and Innovation Expo, International Postgraduate Symposium, kompetisi inovasi kesehatan, student creativity festival, serta layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Kami berharap kegiatan ini menunjukkan bahwa FK-KMK tidak hanya menghasilkan tenaga kesehatan unggul, tetapi juga menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Nurhadi. (Dev)