Meningkat, Permintaan SDM Berketerampilan Hibrida

Photo Author
- Minggu, 9 November 2025 | 19:20 WIB
Prof Dr Imam Djati Widodo  (istimewa)
Prof Dr Imam Djati Widodo (istimewa)


SLEMAN (KRJogja.com) - Permintaan global terhadap sumber daya manusia dengan keterampilan hibrida (hybrid skills) yang menggabungkan kemampuan teknis dan manajerial, terus meningkat. Berdasarkan laporan Future of Jobs World Economic Forum (WEF) 2023–2025 dan bab Skills Outlook, perusahaan global menempatkan keterampilan analitis, manajerial, serta pemecahan masalah teknis sebagai kompetensi yang paling dibutuhkan di masa depan.


Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII Dr Imam Djati Widodo mengemukakan hal tersebut kepada media secara daring, Minggu (9/11). Didampingi Ketua Prodi Manajemen Rekayasa FTI UII Elanjati Worldailmi MSc, Imam Djati menyebutkan fakta itu mendasari FTI UII membuka program studi baru bernama Manajemen Rekayasa (MR).

Imam menyebutkan, program dirancang untuk menggabungkan ilmu teknik dan manajemen modern guna mencetak lulusan yang mampu memimpin proyek, inovasi, dan pengambilan keputusan strategis di dunia industri. Dengan demikian, diharapkan lulusan MR UII memiliki kombinasi kompetensi teknik dan kepemimpinan diproyeksikan akan semakin dicari di berbagai industri.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Koperasi Desa Merah Putih Sebagai Motor Pemerataan Ekonomi

“Di Indonesia, realita ini terungkap dengan ratusan lowongan aktif untuk pasar kerja Berdasarkan penelusuran terdapat ratusan lowongan aktif untuk posisi Engineering Manager dan Software Engineering Manager di berbagai kota. Fakta ini besar lainnya — menandakan tingginya permintaan lokal terhadap pemimpin dengan latar belakang teknik dan manajemen,” tambah Imam Djati.

Sementara Kaprodi MR FTI UII Elanjati Worldailmi MSc mengungkap, data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 5 tahun terakhir turut menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih menjadi penyerap tenaga kerja utama, dengan kebutuhan yang besar akan manajer teknik dan pengambil keputusan strategis. Sementara lanjut Elanjati, laporan International Labour Organization (ILO) dan WEF menyoroti pentingnya reskilling akibat disrupsi otomasi dan digitalisasi.

“Ini semakin menegaskan urgensi kehadiran lulusan dengan profil engineering + management agar mampu beradaptasi dan memimpin transformasi industri di era baru,” tambahnya.

Baca Juga: Sambut Hari Jadi, Lapangan Ringinharjo Dijadikan Pasar UMKM

Elanjati menyebut, Prodi MR didirikan untuk menjawab kebutuhan dunia industri yang semakin kompleks, terutama di era digitalisasi dan transformasi menuju Industri 5.0. Dunia kerja kini lanjutnya membutuhkan profesional yang tidak hanya ahli secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan komunikasi lintasdisiplin. (Fsy).

KR

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X