Krjogja.com - YOGYA - Sejumlah mahasiswa asing peserta program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dari UNY dan UNNES mengikuti pelatihan kriya logam di Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY.
Kegiatan ini memperkenalkan teknik pembuatan aksesoris etnik berbahan manik-manik sebagai bagian dari pembelajaran budaya Indonesia.
Baca Juga: PSS Waspadai Serangan Deltras di Kandang, Dominicus Dion Comeback, Ini Prediksi Pemain
Dalam sesi praktik, para peserta diperkenalkan pada berbagai motif dan jenis manik yang biasa digunakan dalam kerajinan tradisional Nusantara.
"Kriya logam Indonesia tidak hanya berorientasi pada logam berat, tetapi juga melibatkan material sederhana yang mudah dikelola," ujar Dedy, selaku instruktur pelatihan.
Mengacu pada laman resmi UNY, rogram ini sekaligus mendukung pembelajaran lintas budaya yang selaras dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Baca Juga: Menkop Akan Hidupkan Jaringan Usaha Koperasi Untuk Perkuat Ekosistem
Melalui kegiatan ini, UNY dan UNNES menyatakan komitmennya untuk terus menghadirkan pengalaman belajar menyeluruh bagi mahasiswa asing, tidak hanya aspek bahasa, namun juga budaya dan keterampilan kreatif.
Kegiatan semacam ini diharapkan memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap kekayaan kriya dan tradisi Indonesia sekaligus memperluas jejaring internasional kampus. (*)