SLEMAN (KRJogja.com) - Data mining tidak hanya memberikan angka, tetapi menghasilkan wawasan yang dapat langsung diimplementasikan. Insight pelanggan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, seperti kebutuhan fungsional, kebutuhan emosional, apresiasi, dan keluhan. Dan perusahaan yang mampu merespons insight pelanggan dengan cepat memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pasar.
“Mengingat setiap kategori dapat diterjemahkan menjadi arah desain produk yang konkret—misalnya desain sporty yang sesuai preferensi pengguna, fitur interaktif untuk mengatasi minimnya informasi, atau pengembangan paket produk terintegrasi,” ujar Dosen Program Studi Manajemen Rekayasa (Prodi-MR) Program Sarjana FTI UII Dr Dwi Adi Purnama dalam webinar ‘What Customer Say, What You Build: Belajar Desain Berbasis Data Mining’ dari Gd Muh Mansur, Sabtu (6/12).
Kegiatan Program Studi Manajemen Rekayasa (MR) FTI UII membahas bagaimana data pelanggan dapat menjadi fondasi penting dalam proses perancangan produk masa kini. Hal ini menegaskan komitmen Prodi MR-FTI dalam mendorong literasi teknologi, inovasi berbasis data, serta kemampuan analitis mahasiswa.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Warga Jogja! Jago Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia bisa Bikin Panjang Umur!
“Webinar ini membuka wawasan peserta—baik mahasiswa, praktisi, maupun publik—tentang pentingnya mengintegrasikan teknik data mining dengan proses desain produk yang efektif dan berkelanjutan,” tambahnya. Hal ini diperlukan mengingat desain produk modern tidak lagi hanya mengandalkan intuisi maupun preferensi desainer, tetapi harus mampu menjawab kebutuhan dan keinginan pelanggan secara akurat.
“Di sinilah pentingnya peran data mining. Yakni sebagai alat untuk menggali pola, kecenderungan, dan wawasan tersembunyi dari data pelanggan dalam jumlah besar,” tandas Dwi Adi.
Melalui pendekatan ini perusahaan dan desainer dapat membuat keputusan desain yang lebih terukur. Dari mulai menentukan fitur produk, merancang pengalaman pengguna (user experience), hingga mengembangkan produk baru yang benar-benar relevan di pasar. Ada 4 tahap utama yakni pertama melalui pengumpulan data pelanggan lewat melalui survei, media sosial, transaksi, wawancara, maupun feedback langsung.
Baca Juga: Eder Militao Cedera Usai Laga Real Madrid vs Celta Vigo, Lini Belakang Los Blancos Terancam
“Kedua dengan analisis data pelanggan menggunakan berbagai metode seperti clustering, classification, regression, topic modeling, hingga Association Rule – Market Basket Analysis (AR-MBA). Kemudian, interpretasi hasil analisis menjadi wawasan strategis untuk desain produk,” tambahnya. Yang terakhir disebut Dwi Adi, dilakukan lewat implementasi dalam desain, termasuk iterasi berbasis umpan balik pelanggan. Pendekatan ini disebutnya mendorong proses desain yang bersifat adaptif, berbasis bukti, dan mampu memenuhi ekspektasi pengguna dengan lebih efektif. (Fsy)