kampus

Pelatihan Enterpreneur Berbasis Online

Minggu, 13 Juni 2021 | 23:30 WIB
Heni Siswantari SPd MA (pegang mike) menyampaikan materi. (IST)

YOGYA, KRJOGJA.com -Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Ilmu Komunikasi UAD menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM). Kegiatan berupa pelatihan enterpreneur berbasis online di era pandemi covid-19 bagi guru TK ABA se-Kemantren Gedong Tengen Yogyakarta.

Heni Siswantari SPd MA, dosen PGSD-UAD mengatakan, pelatihan dilaksanakan selama 2 hari diikuti 19 orang berlangsung di TK ABA Notoyudan  Gedong Tengan. "Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan kiat-kiat dalam mengembangkan usaha/ kewirausahaan dengan memanfaatkan media online agar dapat meningkatkan omset dan pendapatan para guru TK di luar mengajar," ujarnya, Minggu (13/06/2021). Kegiatan telah dilaksanakan 7-8 Juni lalu.

Pelatihan diberikan dirinya, Heni Siswantari SPd M.A (dosen PGSD FKIP-UAD) selaku pemateri 1 dan Indah Wenerda SSn MA (Dosen Ilmu Komunikasi FSBK-UAD) selaku pemateri 2. Dukungan penuh diberikan oleh pengelola sekolah dengan meyediakan tempat untuk pelatihan beserta segala sarana dan prasarananya.

Ketua PCA Gedong Tengen, Lili Widari juga turut hadir memberikan sambutan bahkan mengikuti pelatihan hingga selesai. Disampaikan, pelatihan ini sangat penting dan tepat diberikan pada guru TK guna meningkatkan kesejahteraan serta memulihkan perekonomian di masa pandemi ini. Adapun mahasiswa PGSD-FKIP yang turut terlibat  Anenggar Dewi Puspita dan Lisa Apriliani dari Ilkom FSBK selaku Co-Trainer dalam pengabdian tersebut. Kegiatan ini didanai oleh LPPM UAD sebagai program PPM internal UAD tahun 2021.

Heni Siswantari dalam forum tersebut menyampaikan,  langkah-langkah mencari dan mengembangkan ide dalam membangun enterpreneur di masa pandemi Covid-19 bagi para guru TK. Bagaimana usaha yang sudah berjalan dapat lebih dikembangkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas sehingga mampu meningkatkan income peserta pelatihan.

Materi kedua disampaikan Wenerda tentang pemanfaatan media online (website, marketplace dan media online) sebagai sarana dalam mengembangkan kewirausahaan di masa pandemi. Didalamnya dijelaskan pula tentang bertransaksi aman secara daring serta mendeteksi sejak awal akun penjualan online yang berpotensi melakukan penipuan serta cara menindaklanjutinya. Peserta pelatihan melakukan praktik berupa pengambilan foto produk agar meyakinkan pembeli tanpa melakukan editing atau filter yang berlebihan sehingga terkesan lebih natural namun tetap menarik.

Dalam pengamatan Heni Siswantari, peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini mengingat sekitar 50 persen peserta pelatihan memiliki usaha baik dalam bentuk produk maupun jasa.

Hal ini membuat diskusi semakin menarik karena selama ini media online yang digunakan baru terbatas pada media social (facebook) dan media online (whatsapp) dalam mempromosikan produk masing-masing. Melalui pelatihan ini para peserta mulai berani untuk merambah media lain seperti shopee, tokopedia, dan lain sebagainya. "Pelatihan selanjutnya sangat dinantikan oleh para peserta guna melakukan pendampingan dan evaluasi penjualan dengan media online yang dijalankan dalam beberapa waktu ke depan." tandasnya. (Jay)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB