kampus

Hari ini Dosen UKSW Ujian Disertasi di Pascasarjana Unnes

Kamis, 28 Mei 2020 | 09:32 WIB
Wahyudi (kiri) saat menerima sertifikat sebagai presenter International Conference on Education and Social Development (ICESD 2019) di Malaysia sebelum pandemi covid-19 (ist)

SEMARANG, KRJOGJA.com - Dosen FKIP UKSW Salatiga yang juga mahasiswa S-3 Prodi Pendidikan Matematika Pascasarjana Unnes Wahyudi SPd MPd Kamis ini (28/5/2020) pukul 13.00 direncanakan menjalani ujian terbuka (promosi doktor) yang dilakukan secara online (daring) di kampus Pascasarjana Unnes. Selaku promotor adalah Prof Dr St Budi Waluya MSi, Kopromotor Prof Dr Hardi Suyitno MPd dan Anggota Promotor Dr Isnarto MSi.

Ujian terbuka ini dipimpin Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum (ketua), Prof Dr Agus Nuryatin MHum (Direktur Pascasarjana Unnes/sekretaris), Prof Dr Siti M Amin MPd (penguji eksternal dari Unesa Surabaya), Prof YL Sukestiyarno MS PhD (penguji/Ketua Program Studi Pendidikan Matematika (S3) Unnes, Prof Dr Kartono MSi (penguji/Sekretaris prodi Pendidikan Matematika (S3) Unnes, Prof Dr St Budi Waluya MSi (penguji/promotor), Prof Dr Hardi Suyitno MPd (penguji/co promotor), Dr Isnarto MSi (penguji/anggota promotor).

Suami dari Elsavior Silas MPd dan bapak dari Michael Andreas dan Michelle Gracia ini akan mempertahankan disertasi dengan judul “Kemampuan Berpikir Kreatif dan Skemata Berpikir Mahasiswa Dilihat dari Gaya Belajarnya” mengambil lokasi penelitian para mahasiswa Prodi S1 PGSD UKSW selama tahun 2017-2019. Menurutnya, dibutuhkan guru kreatif untuk menghantarkan peserta didik mampu berpikir kreatif, sehingga perlu disiapkan dengan baik para calon guru. Penelitiannya mendeskripsikan pemetaan skemata berpikir dan kajian hubungan kemampuan berpikir kreatif dengan skemata berpikir dilihat dari gaya belajar mahasiswa, serta memberikan deskripsi bagaimana kemampuan berpikir kreatif (KBK) dapat ditingkatkan melalui perbaikan skemata berpikir dengan model 3CM learning dalam rangka mempersiapkan calon guru yang kreatif.

“Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan explanatory sequential design. Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan tes dan ditriangulasi dengan hasil pengamatan dan wawancara. Data kualitatif yang berupa skemata berpikir kreatif dikumpulkan dengan metode task analysis dan think aloud. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif menurut Miles & Huberman dan hasil kuantitatif digunakan untuk menguji efektivitas penerapan 3CM learning” ujar alumni S1 Pendidikan Fisika UKSW (2004) dan S2 Pendidikan Dasar Matematika UNY (2009).

Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa dengan skemata formal, konten dan linguistik yang baik dan lengkap maka KBK matematis juga baik (kreatif) untuk gaya belajar auditori, visual, kinestetik, visual-auditori, dan visual-kinestetik. KBK matematis mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri ditentukan oleh lengkap dan tidaknya skemata yang dimiliki serta skemata yang baik dan lengkap (formal, konten dan linguitik) akan membantu mahasiswa menghasilkan beberapa alternatif solusi masalah melalui 3 cara yaitu combine problems, compare problems dan change problems.

“Hasil lain fluency, flexibility, dan novelty berfungsi secara maksimal jika skemata formal dan konten baik dan lengkap, sedangkan aspek elaboratinon maksimal jika skemata formal, konten dan linguistik baik dan lengkap, model 3CM learning efektif secara signifikan meningkatkan KBK mahasiswa untuk materi geometri bangun datar. Selain itu, mahasiswa dengan kecenderungan gaya belajarnya visual (visual, visual-auditori, dan visualkinestetik) lebih kreatif dibanding dengan mahasiswa dengan gaya belajar auditori dan kinestetik. Juga, penerapan model 3CM learning dapat membantu mahasiswa membentuk skemata secara baik dan lengkap melalui perbaikan proses adaptasi terhadap informasi baru, sehingga pembentukan skema-skema konsep dapat terjadi secara runtun dan sistematis dimulai dari situasi menyenangkan (cool), menantang dan kritis (critical), kreatif (creative) dan bermakna (meaningful) bagi kehidupan mahasiswa melalui produk kreatif yang dihasilkan. Hasil lainnya, perbaikan skemata berpikir kreatif, dapat membantu mahasiswa menghasilkan beragam produk kreatif sebagai solusi pemecahan masalah sehingga KBK meningkat” tandas Wahyudi. (sgi)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB