YOGYA, KRJOGJA.com - Pendidikan Fisika merupakan salah satu program studi unggulan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (FKIP UST) Yogyakarta, yang telah terakreditasi A dari BAN-PT. Secara rutin Prodi Pendidikan Fisika dan Pendidikan IPA melakukan pengamatan fenomena alam melibatkan para dosen dan mahasiswa, termasuk mengamati fenomena gerhana bulan total, belum lama ini bertempat di lapangan Ibu Pawiyatan Jalan Batikan Yogyakarta.
Dosen Prodi Pendidikan Fisika UST Dr Yosaphat Sumardi MPd MS mengatakan disetiap kegiatan pengamatan fenomena alam, diawali diskusi ringan antara mahasiswa dengan dosen. Pada kasus gerhana bulan total, Yosaphat yang akrab disapa Yos memberikan pemaparan singkat tentang observasi gerhana yang berlangsung. " Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan para mahasiswa sekaligus sebagai wujud implementasi keilmuan yang didapat di bangku perkuliahan," terang Yos kepada KRJOGJA.com, Jumat (3/8/2018).
Sebagai rangkaian akhir dari kegiatan, dilakukan pengamatan gerhana bulan total secara bersama-sama. Para pengunjung juga dipersilakan mengamati gerhana menggunakan teleskop yang telah disediakan oleh Tim Laboratorium Fisika UST.
Dijelaskan Yos, pada fenomena gerhana bulan total terakhir, posisi bulan berada di titik terjauh dari bumi atau yang disebut titik Apogee. Jika pada Januari lalu gerhana bulan total memiliki ukuran bulan yang terlihat lebih besar dan cerah atau yang disebut Super Blue Blood Moon, namun kali ini bulan terlihat kecil yang disebut Micromoon.
"Posisi bulan dan bumi yang berada pada titik terjauh mempengaruhi pergerakan bulan yang berjalan makin lambat dalam orbitnya sehingga durasi gerhana bulan total ini akan menjadi durasi gerhana bulan paling lama di abad ini," kata Yos. Gerhana bulan total kemarin dimulai pukul 02.30 WIB. (Dev)