BOGOR, KRJOGJA.com - Dalam rangka penguatan kapasitas riset perguruan tinggi Indonesia, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memperkuat kerja sama bilateral melalui kerja sama internasional.Â
"Kami terus berusaha mengembangkan kerja sama bilateral selain dengan Amerika, didorong dengan Uni Eropa yang baru selesai menyepakati kerja sama," kata Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kemenristekdikti, Prof Ocky Karna Radjasa, dalam kegiatan konferensi tahunan pertama USAID SHERA di Bogor, Selasa (10/7 2018).
BACA JUGA :
Kementan Kukuhkan 3 Profesor Riset Pertanian
Jamin Kualitas Riset Pangan, LIPI Bangun Lab Biosafety Level-3
Prof Ocky menjelaskan dana riset Indonesia terbatas. Dari data yang ada 0,25 persen dari GDP atau kurang lebih 25 triliun. Sekitar 80 persen dana tersebut bersumber dari pemerintah, dan kurang dari 20 persen bersumber dari swasta.
Menurutnya, kondisi tersebut terbalik dengan fakta yang ada di luar negeri, yang dana risetnya lebih besar bersumber dari 'private sector' atau sektor swasta.