kampus

Rektor Universitas Dr Mosetopo (Beragama) Raih Cumlaude di UGM

Rabu, 4 Juli 2018 | 18:41 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Disertasi  Rudy Harjanto yang berjudul 'Makna Kematian dalam Perspektif Taoisme dan Relevansinya bagi Nilai-Nilai Perilaku Manusia' berhasil dipertahankan dalam sidang terbuka dihadapan Dewan Penguji pada  Rabu (04/06/2018)8 di Kampus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Rudy adalah Rektor Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama), dan penelitian ini merupakan disertasi filsafat, yang merupakan disertasi doktoral keempat. Tiga disertasi sebelumnya adalah bidang ekonomi (Persepsi Harga), komunikasi (Word of Mouth), dan seni (Karya Seni Partisipatoris). Menurutnya, makna kematian dalam perspektif Taoisme adalah proses untuk menuju kehidupan dalam dimensi lain. Hidup dan mati adalah satu kesatuan, tidak dapat dipisahkan. 

Manusia menjalani siklus dari alam kembali ke alam. Hubungan dasar kematian adalah proses penyatuan kembali tubuh fisik manusia ke alam. Alam memfasilitasi seseorang untuk dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain tertentu sesuai dengan hasil perbuatannya terdahulu. 

Perbuatan yang didasari oleh energi positif akan memberikan dampak kebaikan, dan menimbulkan nilai-nilai perilaku yang penuh kebaikan. Sebaliknya, perbuatan di masa kehidupan yang didasari oleh energi negatif, setelah kematian, tubuh yang menyatu dengan alam akan mengalirkan energi negatif dan memberikan dampak yang negatif yang menimbulkan nilai-nilai perilaku negatif manusia

"Penelitian ini bertujuan  untuk  mengidentifikasi dan merumuskan kembali landasan filsafati pemikiran tentang makna kematian, untuk kemudian dianalisis kemungkinan relevansinya dalam upaya menemukan alternatif solusi konseptual bagi nilai nilai perilaku manusia," jelasnya.

Prof Rudy menjelaskan kematian adalah bagian dari aktivitas alam semesta sehingga terbentuk keharmonisan dan keseimbangan yang sejalan dengan filsafat Tao. Keharmonisan dan keseimbangan ini berbeda berdasarkan keyakinan masing-masing. Ada beberapa orang atau kelompok yang melakukan hal-hal yang diyakininya benar, meskipun dalam pandangan keyakinan yang lain justru penuh dengan kebencian dan kekerasan. 

"Mereka melakukan pembunuhan terhadap dirinya sendiri, lalu pada saat yang sama melalukan pembunuhan kepada orang lain yang justru tidak dikenal maupun bermusuhan dengan dirinya itu. Oleh sebab itu, diteliti apa makna kematian manusia dalam perspektif Taoisme dan relevansinya bagi nilai nilai perilaku manusia."

           

Paradigma penelitian yang digunakan adalah fenomenologi hermeneutik untuk melakukan kajian pustaka, rekonstruksi makna, deskripsi latar belakang, dan melaporkan peristiwa-peristiwa khusus. Paradigma yang digunakan memungkinkan para peneliti untuk mengembangkan tinjauan literatur dan kemudian diperkuat oleh rekonstruksi bahan yang dikumpulkan dengan penyelesaian interpretasi berdasarkan pola berpikir induktif. 

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB