SEMARANG,KRJOGJA.com - Keteladanan Nabi Ibrahim berupa kesabaran dan keiklasan dalam melakukan syariat Allah (perintah menyembelih anaknya) masih relevan dengan kondisi bangsa dan negara Indonesia saat ini. Sebagai refleksi bangsa, teladan nabi Ibrahim relevan dengan budaya ruh ilahi yang mendasari seluruh aktivitas masyarakat.
Â
"Misalnya pejabat melaksanakan amanat untuk memakmurkan rakyat, tidak menyalahgunakan kekuasaan, tidak korupsi dan lain-lain. Nafsu-nafsu ini harus dikalahkan oleh perintah Allah dengan berbuat amanah. Sebagai warga negara (WN) menteladani perilaku Nabi Ibrahim sebagai perilaku masyarakat konstruktif dan jadi WN yang baik harus dilakukan," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Prof Dr H Masrukhi MPd saat menjadi katib Salat Idul Qurban di pelataran kampus Unimus, Jumat (01/09/2017). Â
Usai salat Idul Qurban, Rektor bersama Pimpinan Lembaga Studi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) Unimus Rohmat Suprapto SAg MAg, Wakil Rektor II Dr Hj Sri Rejeki SKp MKep SpMat dan para dosen serta karyawan Unimus.
Â
Menurut Prof Masrukhi, WN yang baik seyogyanya berpartisipasi maksimal dalam kehidupan bebangsa dan negara (mengambil peran sesuai porsinya). Ego pribadi dan golongan dihilangkan, juga kepentingan diri/keluarga dikalahkan dengan syariat Allah. (Sgi)