kampus

Rekrutmen TKI Di Korsel Diperketat

Minggu, 23 Oktober 2016 | 16:08 WIB

SOLO (KRjogja.com) - Pemerintah Indonesia dan HRD Korea Selatan memperketat proses rekrutmen Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor perikanan. Pengetatan seleksi dilakukan karena selama ini banyak yang kabur beralih ke sektor lain seperti manufaktur yang gajinya relatif lebih tinggi.

"Pada 2015 pemerintah menghentikan pengiriman TKI perikanan dan baru tahun ini kembali membuka lagi dengan persyaratan yang lebih ketat," jelas deputi penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro di sela peninjauan ujian tahap I EPS TOPIK di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo,  Minggu (23/10/2016).

Ujian diikuti 2.049 orang terdiri kategori perikanan tangkap 772 orang (laki-laki) dan kategori budidaya ikan 1.277 orang (1214 laki-laki, 63 perempuan). Mereka akan diseleksi menjadi 900 untuk dikirim ke Korsel. Selain harus lulus tes bahasa mereka juga harus memenuhi skill dan kompentensi.

Dulu seleksi lebih difokuskan pada penguasaan bahasa. Ternyata hal itu menjadi salah satu penyebab TKI kabur bekerja ke sektor lain. Karena gaji sektor manufaktur memang lebih menjanjikan satu bulan bisa menerima lebih dari Rp 20 juta. Sementara lokasi perikanan di Korsel berdekatan dengan daratan.

Agusdin menambahkan TKI perikanan yang kabur termasuk yang dikirimkan melalui non G to G. Selama ini TKI masih tertarik untuk bekerja kr Korsel karena gajinya relatif besar. Sementara pihak Korsel senang merekrut dan menampung TKI. (Qom)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB