kampus

Sarjana Bahasa Inggris Punya Nilai Plus

Minggu, 23 Oktober 2016 | 02:43 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Sektor pariwisata menjadi satu dari sebelas bidang pekerjaan utama dunia dan menyerap sekurangnya 54,3 persen tenaga kerja. Pemerintah pun telah mencanangkan industri pariwisata yang mencakup industry hospitality, recreation, entertainment sebagai core economy Indonesia.

Ketua Pengurus Yayasan LIA Mayjen TNI (Purn) Drs Hendardji Soepanji SH mengatakan, dengan ditetapkannya sektor pariwisata sebagai prioritas pembangunan, sudah selayaknya STBA LIA Yogyakarta memberi sumbangsih semaksimal mungkin sesuai jatidiri ilmu dan ketrampilan yang dipelajari yakni Bahasa Inggris. "Bagi para lulusan STBA LIA, kesempatan untuk membangun karier di bidang pariwisata jelas sangat terbuka lebar," terang Hendardji dalam upacara wisuda sarjana dan ahli madya STBA LIA Yogyakarta 2016 di Hotel New Saphir Yogyakarta, Sabtu (22/10/2016). Periode ini STBA LIA mewisuda 34 lulusan S1 Inggris dan 5 lulusan D3 Inggris.

Dikatakan Hendardji, anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata sangat besar dan meningkat setiap tahunnya. APBN 2015 menganggaran Rp 2,4 triliun dan naik menjadi Rp 5,4 triliun di tahun 2016. Arah pengembangannya meliputi pengembangan organisasi kepariwisataan, sumbar daya manusia serta penyelenggaraan kegiatan pariwisata di objek wisata. "Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik plus kemampuan bahasa Prancis yang cukup, serta pengetahuan bidang hospitality industries, sudah semestinya lulusan STBA LIA mampu bersaing khususnya bidang kepariwisataan," katanya.

Ketua STBA LIA Yogyakarta Drs Agus Darwanto MA mengatakan, dari peneltian World Economic Forum, faktor penentu daya saing suatu bangsa salah satunya adalah kualitas pendidikan tinggnya. Sedangkan penelitian lain menyebutkan bahwa Pendapatan Nasional Bruto (PNB) suatu negara dipengaruhi oleh penguasaan bahasa Inggris penduduknya. Jika temuan ini benar atau ada korelasi positif maka sudah selayaknya kemampuan bahasa asing khususnya bahasa Inggris sebagai internasional lingua franca wajib diperbaiki. "Jadi sangat tepat jika pilihan pendidikan tinggi adalah bahasa Inggris," pungkasnya. (Dev)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB