kampus

Lebih Lengkap Pahami Arab dan Islam

Minggu, 17 Juli 2016 | 10:15 WIB

SEMARANG (KRjogja.com) - Pemahaman masyarakat Indonesia tentang agama Islam dan masyarakat serta budaya Arab seringkali tidak lengkap sehingga sering keliru dalam memahami dan membedakan antara aturan yang berasal dari agama Islam dan yang bersumber pada budaya masyarakat Arab. Masyarakat perlu mengaji dan mengkaji lebih mendalam tentang Islam dan budaya sehingga tidak akan keliru memahami budaya Arab serta agama Islam yang ujungnya akan salah menilai tentang Arab.

Hal tersebut disampaikan Dosen Antropologi Budaya Universitas King Fahd of Petroleum and Minerals Arab Saudi Sumanto Al Qurtuby MA PhD pada bedah buku karyanya "Kumpulan Kuliah Online tentang Islam, Arab dan Indonesia" di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) akhir pekan lalu. Acara yang dibuka Rektor Unimus Prof Dr H Masrukhi MPd tersebut menampilkan pula penanggap Dr Ahwan Fanani MA (dosen UIN Walisongo) dengan moderator Rokhmat Suprapto SAg MSi (Direktur Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan Unimus).

Sumanto al Qurtuby yang juga lulusan S1 UIN Walisongo, S2 UKSW dan S2-S3 di Boston University AS ini , memberi argumen tentang sejumlah pemahaman yang keliru dari nmasyarakat Indonesia terhadap Arab dan Islam, di antaranya tentang hijab yang dianggap seratus persen berasal dari Islam. Padahal hijab, begitu juga memelihara jenggot kaum laki-laki, bukan murni dari Islam namun berasal dari budaya negara-negara Arab karena kaum Yahudi dan Nasrani (Kristen, Katolik) juga berhijab. Begitupula jenggot dan jubah merupakan budaya negara Arab karena para kaum non Islam di Arabpun menggunakan jubah dan memelihara jenggot.

"Juga banyak masyarakt yang menganggap kalau Arab pasti baik sedang negara lain lebih rendah. Harusnya kita lebih menjunjung negara kita Indonesia, budaya Indonesia disamping sebagai pemeluk Islam. Meniru budaya Arab misalnya menggunakan jubah, hijab, memelihara jenggot dan lain-lain itu tidak keliru tetapi alangkah baiknya kalau hati masih berpijak sebagai warga Indonesia dan tetap memegang teguh budaya Indonesia," ujar penulis yang lama tinggal di AS dan sekarang bermukim di Arab ini. (Sgi)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB