SLEMAN (KRjogja.com) - Pasien yang sedang menjalani pengobatan Tuberculosis (TB) harus menjalani pengobatan dengan sangat teratur paling tidak untuk jangka waktu enam bulan. Apabila terlambat meminum obat, maka pengobatan akan kembali diulang dari fase awal.
Hal itulah yang menginspirasi para mahasiswa UGM Yogyakarta yakni Pita Puji Lestari, Alfi Nurfita, Angela Gusti Aprilia, Christoferus TJ dan Rafika Dewi Indri Astuti yang menginisiasi sebuah dompet untuk membantu mengingatkan pasien yang tengah menjalani terapi TB. Alat tersebut sengaja dibuat berbentuk dompet dan dinamai Tubercousis Wallet alarm (Tuberware).
Pemilihan dompet menurut Rafika Dewi didasarkan pada penelitian tentang barang yang paling jarang ditinggal setelah telpon genggam. "Dompet ini paling jarang dilupakan dan sekaligus bisa digunakan untuk menyimpan obat juga uang," terangnya.
Cara kerja dompet ini juga cukup sederhana karena alarm yang diletakkan di dalam dompet akan menyala jika waktu minum obat sudah tiba. "Nantinya alarm tidak akan berhenti menyala sebelum dompetnya dibuka, jadi memang dibuat agar pasien tepat waktu dalam mengkonsumsi obat," sambung Pita Puji Lestari.
Para mahasiswa ini berharap Tuberware bisa berguna untuk membantu para paseien TB sembuh tepat pada waktunya. Mereka berniat mengembangkan bentuk dan memasarkan alat tersebut ke pasaran agar semakin cepat digunakan para pasien yang sedang terapi. (Fxh)