Krjogja.com - BANTUL – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengemukakan bahwa SM yang diduga bunuhdiri melompat dari lantai 4 asrama University Residence (Unires) Putri, sejak awal kuliah sudah mendapat pendampingan tim psikologi dari UMY. Namun selama 2 minggu kuliah ini, teman-teman dan kampus menilai ia memiliki tekat bagus untuk belajar. SM baru 2 minggu ini menjadi mahasiswa di UMY.
Karena kematian SM, ayah almarhumah yang dihubungi kampus, Senin (2/10) sore sudah tiba di UMY dan kemudian langsung menuju ke PKU Muhammadiyah Gamping. Jenasah akan dibawa langsung dengan mobil jenasah RS PKU Muhammadiyah Gamping hingga ke kampung halaman di Lampung, dengan fasilitas UMY.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan, Faris Al-Fadhat PhD menjelaskan kepada wartawan, Senin di ruang kerjanya. Dalam siaran pers yang dibacakan juga dikemukakan kronologis kejadian di Unires Senin pagi. Sebelumnya atasnama UMY, Faris menyatakan belasungkawa dan mendoakan almarhumah khusnul khotimah.
Baca Juga: Mahasiswa UMY Tewas di Asrama Sempat Minum 20 Tablet Obat Sakit Kepala Sekaligus
UMY melalui pengelola Unires, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), dan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA), jelas Faris telah berkomunikasi dengan pihak Kepolisian terdekat serta dokter di PKU Gamping. Kemarin malam, tambahnya, SM juga sudah ke RS PKU Gamping karena mengeluhkan sakit perut. Sedang Senin hari ini (kemarin, red) sejatinya sudah dijadwalkan untuk melakukan pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama Psikolog dan Konselor Sebaya LPKA, yang merupakan kakak pendampingnya.
“Saya kurang paham, apa karena permintaan orangtua atau permintaan mahasiswa, sehingga sejak awal sudah mendapat pendampingan,” ujar Faris. Warek Bidang Kemahasiswaan dan AIK ini mengaku belum mendapatkan laporan detail mengenai mahasiswa baru yang perlu pendampingan khusus tersebut.
Baca Juga: 49 Adegan Rekonstruksi Mutilasi Mahasiswa UMY Singkap Misteri Kematian Redho
Disebutkan, pihak kampus melalui LPKA, telah mendata almarhumah sebagai mahasiswa baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus. Mengingat riwayat kesehatan almarhumah sebelum masuk menjadi mahasiswa UMY. Tim Psikolog dibantu Konselor Sebaya yang ditugaskan telah melakukan pendampingan dan memberi rujukan untuk berkonsultasi lanjutan. (Fsy)