kampus

Bakal Mulai Bangun Kampus Rp 80 Miliar di Banyuraden, Kampus Milik Keraton Yogyakarta Minta Restu Warga

Minggu, 21 Juli 2024 | 18:50 WIB
Kawasan kampus UWM di Banyuraden. (Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta bersiap memulai pembangunan tahap kedua kampus terpadu di kawasan Banyuraden Gamping Sleman. Pihak kampus, Minggu (21/7/2024) mengumpulkan warga dan stakeholder setempat untuk meminta restu sekaligus sosialisasi karena pembangunan yang dikebut target selesai 31 Desember 2024.

Rektor UWM, Prof Edy Suandi Hamid, mengatakan pembangunan tahap pertama sudah selesai dengan hasil gedung rektorat, pendopo dan sebagian ruang kelas. Saat ini pihak kampus akan memulai pembangunan tahap kedua dengan bangunan seluas 4.823 meter persegi dan 2652 meter persegi.

Pembangunan mendapat dukungan penuh dari Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN. Dari PUPR akan dibangun luasan sebesar 4823 meter dengan nilai Rp 46,19 M, terdiri dari dua Gedung Widya Pambiji dan Papan Radya, kemudian dari Kementerian BUMN untuk Gedung Piwulangan 1++ seluas 2652 meter persegi serta Religiuos Center (Widya Nusantara) dengan total budget Rp 33,473 miliar.

Baca Juga: Literas Digital Anak

"Kami berdoa bersama, memohon agar pembangunan kampus bisa lancar, bisa selesai 31 Desember. Tahap dua ini kami mendapat bantuan dari BUMN dan PUPR juga paling penting bantuan doa dan dukungan warga. Ada 4.823 meter persegi yang dibangun dengan total dana Rp 46,2 miliar untuk Gedung Widya Pambiji dan Papan Radya. Sedangkan dari Kementerian BUMN untuk Gedung Piwulangan 1++ seluas 2652 meter persegi serta Religiuos Center (Widya Nusantara) dengan total budget Rp 33,473 miliar," ungkap Edy.

Nantinya akan ada monumen atau tetenger Sri Sultan HB IX dan Sri Sultan HB X yang menjadi inisiator UWM pada 1982 silam. Filosofi Hamemayu Hayuning Bawana akan coba dituangkan tak hanya dalam ciri khas bangunan saja, namun watak sivitas akademika dan seluruh mahasiswa juga lulusannya.

"Ada monumen atau tetenger HB IX dan HB X di tengah kampus. Nantinya akan ada juga gedung Religious Center bernama Widya Nusantara untuk ibadah semua agama yang ada di Indonesia. Ada untuk sholat, kebaktian dan ibadah agama-agama lainnya," tandas Edy.

Baca Juga: Pembatasan BBM Subsidi

Di depan puluhan warga sekitar, Edy juga menegaskan bahwa UWM akan berpihak pada masyarakat yang tidak mampu, sehingga pendidikan bisa dijangkau semua kalangan. Hal tersebut sesuai pesan Sri Sultan HB X yang sejak awal mengingatkan agar UWM menjadi kampus rakyat yang berbudaya.

"Kampus ini dimiliki Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB IX dan Sri Sultan HB X yang saat itu bergelar Pangeran Mangkubumi. Kampus ini menjadi alternatif pendidikan yang berusaha kami wujudkan. Tendik dan lulusannya memiliki ciri khas budaya Jogja dan Indonesia. Kami berikhtiar kampus berbasis budaya. Kami di UWM menyalurkan banyak beasiswa Kartu Indonesia Pintar, yang tak semua kampus mau menerima. Tapi memang itu sasaran kami untuk memperbanyak peluang anak muda dengan keterbatasan ekonomi di DIY dan daerah lain untuk menjangkau pendidikan," lanjut profesor yang juga anggota Paramparapraja ini.

Sementara, Lurah Banyuraden, Sudarisman, menyampaikan bahwa pembangunan kampus ini tentu ada dampak plus minus. Di satu sisi pembangunan akan membuat wilayah bertamba maju tapi di sisi lain akan mengganggu pada prosesnya. Ia berharap komunikasi kontraktor dengan warga bisa berjalan dengan baik agar dampak negatifnya bisa diminimalisir.

Baca Juga: Kalah dari Filipina, Timnas Basket Putra Indonesia U-18 Tetap Lolos FIBA

"Tadi pihak kontraktor kampus sudah mengharapkan untuk adanya komunikasi, harapannya bisa berjalan dengan baik. Saat ini akan ada pembangunan tahap kedua, harapannya komunikasi tetap berjalan dan hari ini menjadi wujud komunikasi. Desember harus sudah selesai, tentu akan berjalan pagi hingga malam, semoga tetap ada komunikasi agar masyarakat tak terganggu. Kami turut berdoa agar pembangunan bisa berjalan lancar, sesuai target 31 Desember sudah selesai. Semoga hadirnya kampus ini juga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar," pungkas Sudarisman.

Panewu Gamping, Tamzis Sarwana yang juga hadir mengatakan ketika hendak membangun sesuatu tentu akan ada hal-hal yang dikorbankan serta diikhlaskan. Warga di sekitar kampus UWM akan merasakan penyesuaian selama enam bulan pembangunan, yang harapannya bisa terus mengawal serta melihat prosesnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB