Krjogja.com - YOGYA - Selama ini orang hanya berpikir bahwa ahli gizi itu hanya bisa bekerja di rumah sakit, puskesmas atau dinas kesehatan saja. Apakah benar begitu?
Dosen di Program Studi Gizi Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) Fera Nofiartika menuturkan, bekerja di rumah sakit, puskesmas atau dinas kesehatan/kementrian kesehatan hanyalah sebagian kecil dari peluang kerja bagi ahli gizi.
"Peluang kerja ahli gizi terbuka sangat lebar, tidak hanya di lingkup pemerintahan, tetapi juga di sektor swasta hingga menjadi pengusaha," katanya kepada Krjogja.com, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga: Polisi Diminta Segera Ringkus Pelaku Pembawa Sajam di Jalan Kusumanegara
Menurut Fera, salah satu program dari Presiden RI terpilih adalah makan siang gratis bagi golongan masyarakat tertentu, terutama masyarakat rawan gizi di seluruh penjuru Indonesia. Pemerintah tentu akan membutuhkan banyak tambahan orang yang berprofesi sebagai ahli gizi.
"Ini akan menjadi kesempatan yang sangat baik bagi ahli gizi di seluruh pelosok negeri untuk mengambil kesempatan yang sangat berharga ini," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Fera, di sektor swasta, ahli gizi banyak dibutuhkan di bidang food industry seperti Indofood, Mayora, Nestle dan sebagainya. Sedangkan di bidang fitness and sport, ahli gizi dibutuhkan sebagai konsultan untuk diet atlet dan diet yang menunjang kebugaran.
Baca Juga: SPBU Colomadu Terbakar, Satu Korban Terluka Bakar
Ahli gizi selama ini juga diidentikkan dengan jurusan para wanita. Tetapi ternyata, banyak juga lulusan ahli gizi laki-laki. Laki-laki lulusan ahli gizi dari Prodi Gizi Unriyo banyak yang bekerja di sektor pertambangan, karena pekerja-pekerja tambang membutuhkan diet yang tepat untuk mendukung kinerjanya.
"Bisa bekerja di dunia pertambangan merupakan sebuah nilai lebih yang diberikan oleh sebagian masyarakat. Dengan menjadi ahli gizi, peluang bekerja di pertambangan terbuka lebar," tuturnya.
Peluang ahli gizi menjadi seorang pengusaha juga terbuka lebar. Apalagi prevalensi penyakit degeneratif, jumlah orang sakit tidak menular semakin banyak, ahli gizi bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca Juga: Perbaikan Perlintasan Kereta Api Dikeluhkan Masyarakat
"Ahli gizi bisa menjadi seorang pengusaha catering diet, catering yang melayani pasien dengan penyakit yang membutuhkan diet khusus. Belum lagi jika dikombinasikan, menjadi konsultan gizi, sekaligus memiliki catering dietnya. Pendapatan bisa dari beberapa sumber sekaligus," kata Fera.
Program Studi Gizi Unriyo membuka kesempatan lebar bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan sebagai calon ahli gizi. Dengan biaya kuliah yang lebih terjangkau, Prodi Gizi Unriyo siap mencetak ahli gizi kompeten yang berdaya saing. (Dev)