Krjogja.com, YOGYA - Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta mengadakan acara Presentasi Strategi dan Program Kerja Calon Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Periode 2025-2029 di mini teater kampus setempat, Selasa (1/10/2024). Acara ini merupakan rangkaian proses pemilihan direktur akademi yang baru.
Ada dua calon direktur yang maju dan mempresentasikan strategi serta program kerjanya yaitu Drs Kartiman MSn dan Prof Dr Kuswarsantyo MHum. Kegiatan dihadiri segenap sivitas AKN Seni dan Budaya Yogya, Ketua Senat Bayu Purnama MSn, Ketua Panita Ali Nursotya Nugraha MSn dan Kepala Disdikpora DIY Dr Didik Wardaya.
Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Dr Supadma MHum menuturkan, proses pemilihan direktur yang baru ini dimaksudkan agar program-program di akademi ini bisa berlanjut, bekesinambungan dan mengalami progres signifikan.
"Harapannya dengan wawasan dan pemikiran baru dari direktur terpilih nanti, program yang sudah ada bisa ditingkatkan, di samping ada program yang baru juga," katanya.
Menurut Supadma, saat ini AKN Seni dan Budaya Yogyakarta baru mengelola tiga program studi yaitu kriya kulit, tari dan karawitan yang itu baru setingkat Diploma Satu. Maka harapannya di tahun 2025, jenjang Diploma Satu bisa meningkat menjadi Diploma Dua. Bisa juga pengembangan prodi yang sudah ada dan penambahan prodi.
"Potensi seni budaya di Yogya bukan hanya seperti tiga prodi yang ada, masih banyak potensi lain contohnya batik dan kriya logam. Ketika ada prodi kriya logam, hal tersebut akan mendorong munculnya lebih banyak kriya logam pembuatan gamelan di Yogyakarta. Demikian juga dengan kriya tekstil berorientasi batik yang sangat potensial di Yogyakarta," ujarnya.
Didik Wardaya berharap melalui proses penjaringan ini diperoleh calon direktur terbaik yang bisa mengawal serta mewujudkan visi-misi AKN Seni dan Budaya Yogya. Menurutnya, AKN ini didirikan atas gagasan Gubernur DIY Sri Sultan HB X untuk menjaga dan melestarikan seni budaya Yogyakarta melalui komunitas-komunitas seni budaya di masyarakat, termasuk memberikan pengakuan akademik kepada komunitas-komunitas tersebut.
"Dari sisi keterampilan mereka (komunitas seni budaya) sudah bagus, tapi dari sisi akademik mereka butuh satu pengakuan akademik. Maka dengan telah tersertifikasi akademik, harapanya komunitas-komunitas ini bisa menjangkau lebih luas lagi. Termasuk penting juga peningkatan jenjang pendidikan dari diploma satu naik jadi diploma dua," katanya. (Dev)