KRjogja.com - SOLO - Purna bukan sesuatu yang berhenti. Ini akan dibuktikan Prof Dr Drs Pranoto MSc, guru besar Fakultas MIPA UNS Solo. Profesor yang memiliki spesialisasi bidang kimia dan lingkungan ini memasuki masa purna bakti dan secara resmi dilepas.
Setelah dilepas dari UNS, Prof Pranoto akan meneruskan mengembangkan ilmunya di Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes. "Saya sudah diangkat menjadi guru besar di UMUS. Pimpinan UMUS sudah siap mendukung, sedang pak rektor UNS (Prof Dr Hartono) mengarahkan saya ke sana. Ya saya siap," jelasnya, Selasa (19/11).
Ada lima profesor yang purna tugas, selain Prof Pranoto yakni Prof Dr Sunardi, M Sc dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prof Dr Istadiyantha MSc (Fakultas Ilmu Budaya), Prof Dr Soetrisno Sp.OG (K) (Fakultas Kedokteran) danProf Dr Wiedy Murtini MPd (FKIP).
Prof Pranoto telah memiliki jalinan kerjasama dengan sejumlah universitas nasional maupun institusi internasional seperti Universiti Putra Malaysia dan RUDN Rusia. Dalam orasi penghormatan dihadiri tiga profesor dari RUDN yakni Prof Svetlana Balashova, Prof Svetlana Ratner dan Prof Konstantin Gomonov.
Dengan begitu penemu Adsorben Lempung Ajaib Alofan sebagai penjernih air ini optimis tradisi ilmiahnya masih berlanjut di kampus barunya. Apakah yang telah dikembangkan di UNS juga demikian ? Prof Pranoto berharap masih berjalan.
Karena ia sudah menyiapkan penerusnya yakni Dr Abu Masykur yang satu grup riset. Ia berharap ke depan tidak ada kendala baik menyangkut fasilitas maupun kemauan untuk mengembangkan.
Dijelaskan produk Lempung Ajaib Alofan kini digunakan di tujuh PAMSIMAS di Karanganyar dan Sukoharjo. Ini masih dalam kaitan pengabdian masyarakat. Ke depan sangat dimungkinkan dipakai daerah lain. "Kami akan terus melanjutkan pengabdian dan sangat mungkin nantinya ada kerjasama UMUS UNS."
Rektor Prof Dr Hartono berharap para guru besar yang sudah purna masih memberikan kontribusi kepada UNS. Harapan ini disambut gembira Prof Sunardi yang masih ingin mengabdikan di bidang pendidikan.
Ketua Dewan Profesor Prof Dr Suranto Tjiptowibisono menambahkan ketika dikukuhkan para guru besar menyampaikan orasi pengukuhan. "Kemudian saat purna kami memberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi penghormatan." (Qom)