kampus

Lulusan Vokasi Makin Berperan Dalam Meminimalisir Pengangguran

Sabtu, 30 November 2024 | 19:07 WIB
Bincang Santai dengan Media terkait “Kondisi Tenaga Kerja Lulusan Pendidikan Vokasi di Indonesia” .


KRjogja.com - JAKARTA - Lulusan pendidikan vokasi, baik itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) berperan meminimalisir pengangguran.

Demikian diungkapkan Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Badan Pusat Statistik (BPS), Ali Said, dalam Bincang Santai dengan Media terkait “Kondisi Tenaga Kerja Lulusan Pendidikan Vokasi di Indonesia” di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Hal itu disebabkan adanya transformasi pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan industri dan pasar kerja.

“Keselarasan pendidikan vokasi yang semakin sesuai dengan kebutuhan industri telah memengaruhi kondisi kebekerjaan lulusan vokasi yang kian membaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Badan Pusat Statistik (BPS), Ali Said.

Baca Juga: Tiga Pemain Abroad Segera Gabung Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikdasmen Tatang Muttaqin mengatakan pendidikan vokasi merupakan salah satu fokus utama dalam RPJMN IV 2020-2024.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, memiliki sejumlah program untuk mendorong pembelajaran yang unggul dan relevan, mulai dari Dana Padanan, Dana Kompetitif, Teaching Factory (Tefa), SMK Pusat Keunggulan, dan sebagainya.

“Meskipun laporan BPS ini fluktuatif, tapi untuk beberapa hal seperti pengangguran lulusan vokasi, kita melihat adanya penurunan secara konstan. Ini menunjukkan adanya dampak dari program-program tersebut,” ujar Tatang.

Pada kesempatan tersebut, Tatang juga menyoroti terkait pelaksanaan Tefa yang mampu mendorong kebekerjaan lulusan vokasi. Menurutnya, dengan Tefa di mana para siswa dapat belajar dalam kondisi yang menyerupai lingkungan industri, baik dalam prosedur maupun standar yang digunakan, telah mendorong para peserta didik untuk jauh lebih siap menghadapi dunia kerja, utamanya dari sisi soft skills yang selama ini dinilai menjadi persoalan lulusan vokasi.

“Berdasarkan data Rapor Pendidikan pada indikator Kualitas Pembelajaran dalam Teaching Factory, setidaknya terdapat 11.514 SMK (84,50%) berada pada kategori Baik dan Sedang,” kata Tatang.

“Kondisi kebekerjaan lulusan vokasi, terutama perguruan tinggi vokasi menunjukkan kondisi yang cukup baik. Kontribusi lulusan SMK dan PTV dalam pasar kerja juga cukup tinggi jika dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Bahkan, untuk lulusan SMK, tren partisipasinya meningkat selama periode 2022 sampai 2024 ini,” imbuh Ali Said menjelaskan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 terkait dengan kebekerjaan lulusan pendidikan vokasi.

Terkait dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan vokasi, menurut Ali, meskipun TPT SMK masih cukup tinggi, TPT lulusan PTV cukup rendah bahkan hampir sama dengan TPT lulusan perguruan tinggi umum. TPT lulusan PTV juga lebih rendah dari TPT secara umum yang sebesar 4,91 persen.

“Jika melihat distribusi pengangguran menurut pendidikan, persentase pengangguran lulusan SMK dan perguruan tinggi vokasi justru lebih rendah. Persentase penganggur lulusan SMK lebih rendah dibandingkan dengan lulusan SMA,” kata Ali Said.

Baca Juga: Dimulai Tahun Ajaran 2024-2025, Mendikdasmen Terapkan Coding dan AI

White Collar Terus Meningkat

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB