kampus

Efektivitas Program Training Karyawan, Antara Investasi Atau Beban Perusahaan

Kamis, 16 Januari 2025 | 09:33 WIB
Cofi Manuel Gusmao Fernandes.


KRjogja.com - SEIRING dengan pesatnya perkembangan dalam dunia kerja dengan persaingan yang semakin ketat, kebutuhan akan peningkatan kompetensi karyawan menjadi sangat penting. Karyawan adalah aset yang perlu dikelola dan dikembangkan dengan baik, mereka diharapkan dapat beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan yang berubah mengikuti perkembangan dunia kerja.
Peran penting karyawan dalam keberlanjutan bisnis perusahaan karena keterampilan dan kemampuan mereka dapat menghasilkan produk atau jasa yang bernilai tinggi bagi pelanggan, akibatnya banyak perusahaan yang menginvestasikan anggaran besar untuk program pelatihan
guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Namun, apakah program pelatihan ini akan benar-benar membawa hasil yang sepadan atau justru menjadi beban bagi perusahaan? Mengingat program pelatihan karyawan memerlukan biaya yang besar, terutama di tengah tekanan ekonomi yang sedang berlangsung.

Perdebatan mengenai efektivitas program pelatihan karyawan tidak hanya terjadi di perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga menjadi isu strategis bagi UMKM yang ada di Indonesia. Penilaian terhadap keberhasilan program keberhasilan sering kali terhambat oleh kurangnya tolak ukur yang jelas. Selain itu, persepsi tentang pelatihan sebagai 'beban' sering kali muncul di masyarakat ketika manfaat dari pelatihan ini tidak langsung terlihat dalam kinerja perusahaan.

Program Training Karyawan Menjadi Beban Perusahaan

Seperti yang kita ketahui, pelatihan karyawan membutuhkan banyak waktu, uang, dan sumber daya lainnya. Statista mencatat perusahaan rata-rata mengeluarkan biaya pelatihan sekitar USD1,280 per karyawan atau sekitar Rp20 juta-an per karyawan di tahun 2021. Tetapi pelatihan
yang tepat merupakan investasi untuk bisnis Anda, bukan beban. Ada banyak alasan untuk berinvestasi dalam pelatihan, termasuk meningkatkan kualitas karyawan, meminimalkan kesalahan kerja, meningkatkan produktivitas, meningkatkan motivasi, meningkatkan potensi
pengembangan organisasi, dan meningkatkan produktivitas karyawan. Loyalitas, peningkatan kualitas manajemen, dan lainnya.

Apa yang Harus Dilakukan?

Produktivitas kerja karyawan yang baik tidak terlepas dari adanya program pelatihan yang diberikan oleh perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Dalam pelaksanaannya, program pelatihan lebih ditekankan agar karyawan lebih bersemangat, sehingga produktivitas kerja karyawan dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah motivasi kerja karyawan dalam perusahaan. Motivasi merupakan suatu alat yang dapat mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuan yang ada di dalamnya. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Suhardi, Oktari, dan Budiawan (n.d.) dimana menurut penelitian ini, program pelatihan dan motivasi secara signifikan memengaruhi produktivitas kerja karyawan.

Program pelatihan karyawan dapat dilihat sebagai pedang bermata dua. Ketika dirancang dan diimplementasikan dengan baik, pelatihan dapat menjadi investasi yang bagus dan memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Sebuah studi dari McKinsey & Company (2022) mengungkapkan bahwa perusahaan yang fokus pada pengembangan dan promosi karyawan berbasis kompetensi memiliki pertumbuhan bisnis 25 persen.

Namun, tidak sedikit perusahaan yang merasa terbebani oleh biaya pelatihan. Faktor seperti
kurangnya penyesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan operasional atau ketidaksiapan peserta dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat sering kali menjadi penghambat. Sebagai contoh, perusahaan rintisan atau UMKM dengan anggaran terbatas mungkin merasa berat untuk
mengalokasikan dana ke program pelatihan yang hasilnya tidak langsung terlihat. Selain itu, efektivitas program pelatihan juga dipengaruhi oleh metode yang digunakan.

Pelatihan yang terlalu teoritis tanpa implementasi praktis sering kali gagal memberikan dampak
yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memilih pendekatan yang relevan, seperti metode blended learning atau on-the-job training yang lebih aplikatif.

Jadi kesimpulannya, program pelatihan karyawan memiliki potensi besar sebagai investasi
jangka panjang bagi perusahan jika dirancang dengan strategi yang tepat. Maka dari itu,
perusahaan diharapkan memastikan efektivitas pelatihan ini melalui analisis kebutuhan pelatihan,
mengukur dampak program, serta memastikan keterkaitan antara materi pelatihan dan tujuan
bisnis. Bagaimana teman-teman, tertarik untuk melakukan program training dalam perusahaan
kalian? (Cofi Manuel Gusmao Fernandes, Mahasiswa di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB