kampus

UGM Rilis Dua Inovasi Tak Terduga, Salah Satunya Bisa Deteksi Level Bahasa Inggris Mahasiswa

Primaswolo Sudjono
Sabtu, 19 Juli 2025 | 21:52 WIB
Penyerahan buku Relasi Sehat (Foto Istimewa)

Krjogja - Yogyakarta, 17 Juli 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi meluncurkan dua inisiatif penting, yakni Buku Pegangan Relasi Sehat dan Platform AI Bahasa Inggris (UGM AI), dalam sebuah acara yang digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM pada Kamis (17/7). Peluncuran ini menegaskan komitmen UGM dalam mewujudkan kehidupan sosial kampus yang sehat, inklusif, dan berkeadilan, serta meningkatkan daya saing global lulusannya.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menyampaikan bahwa penerbitan Buku Pegangan Relasi Sehat merupakan buah dari kesadaran kolektif akan urgensi membangun relasi sosial yang sehat di lingkungan kampus. "Di UGM, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen berasal dari berbagai latar belakang. Potensi relasi tidak sehat bisa muncul jika kita tidak memiliki panduan bersama. Buku ini diharapkan menjadi rujukan untuk membentuk relasi yang lebih harmonis, adil, dan inklusif," ujar Prof. Ova.

Buku Pegangan Relasi Sehat ini, menurut Prof. Wening Udasmoro selaku Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM dan penanggung jawab penyusunannya, merupakan buku pertama di UGM yang menjadi panduan untuk relasi yang aman, nyaman, dan bebas kekerasan. "Buku ini disusun secara kolaboratif, tidak hanya menyajikan konsep teoritis, tetapi juga dilengkapi contoh relevan dan ilustrasi menarik agar mudah dipahami dan diaplikasikan," jelas Prof. Wening. Proses penyusunan buku ini memakan waktu beberapa bulan dengan melibatkan berbagai perspektif dan keahlian untuk meningkatkan kesadaran akan relasi sosial yang inklusif, serta mengajak semua pihak untuk saling menghormati tanpa memandang usia, jabatan, atau latar belakang.  

Baca Juga: Menjelang Pengumuman UM UGM CBT 2025, Ribuan Calon Mahasiswa Deg-degan Menanti Nasib!

Selain buku pegangan, UGM juga memperkenalkan UGM AI, sebuah platform pembelajaran bahasa Inggris berbasis kecerdasan buatan. Inisiatif ini dikembangkan untuk meningkatkan literasi bahasa asing di kalangan mahasiswa. "Kami ingin lulusan UGM mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara aktif dan memiliki kompetensi berbahasa yang akan meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja," tutur Rektor UGM.

Dr. Mardhani Riasetiawan, Kepala Biro Transformasi Digital UGM, menjelaskan bahwa UGM AI menyajikan beragam modul pembelajaran yang disiapkan oleh tim dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Modul-modul ini tersedia di UGM Online, diawali dengan tes penyaringan untuk mengukur kemampuan awal mahasiswa. "Mahasiswa dapat belajar materi, mengikuti latihan, dan melakukan tes penyaringan kemampuan. Nantinya, mereka akan memperoleh hasil dan bisa mengakses sumber belajar tambahan," terang Dr. Mardhani.

Platform UGM AI dirancang sebagai alat bantu belajar yang adil dan konstruktif, memungkinkan semua mahasiswa, terlepas dari latar belakang kemampuan awal, untuk berkembang secara setara dan terarah. Ke depan, platform ini juga akan direplikasi untuk bahasa asing lainnya dan dikembangkan menjadi Massive Open Online Course (MOOC) berbasis AI, memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk belajar bahasa secara mandiri.

Peluncuran kedua inisiatif ini mencerminkan komitmen UGM untuk menciptakan lingkungan akademik yang berkeadilan dan membangun ekosistem pembelajaran yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang berkeadilan. Diharapkan, Buku Pegangan Relasi Sehat dan UGM AI menjadi fondasi kuat dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat, inklusif, dan berkeadilan, sekaligus meningkatkan kompetensi global mahasiswa.(*)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB