Krjogja.com – SLEMAN - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, hadir di UGM pada Selasa (12/8). Bertempat di Auditorium Fakultas Hukum UGM, Setyo menyoroti pentingnya integritas.
"Seringkali orang yang punya integritas malah dianggap aneh. Akibatnya, mereka nggak dapat jabatan, nggak dapat posisi," keluh Setyo.
Baca Juga: Messi Masih Rehat, Miami Kena Sikat
Baginya, pendidikan antikorupsi menjadi penting. Kejujuran, kedisiplinan, serta antisuap dan gratifikasi merupakan semangat yang ia pegang teguh. Bagi Setyo, tanpa ketiga hal tersebut, intelektualitas seseorang tak berarti apa-apa.
Setyo juga menyoroti bagaimana perkembangan teknologi informasi berimplikasi terhadap pola perilaku masyarakat. Manakala masyarakat tak bijak, kemudahan yang ditawarkan malah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
"Ibarat kata, ketemu tutup. Saling sinkronisasi (kejahatannya) makin gampang," Setyo mengibaratkan.
Baca Juga: Buruh Masih Ngotot Dibayar Sesuai Putusan Pengadilan, Komisi B Usulkan Dua Pihak Berunding
Setyo menyayangkan beberapa praktik joki di dunia pendidikan. Baginya, hal tersebut amatlah miris. Dunia pendidikan yang semestinya mengajarkan norma-norma kebajikan justru ditembus dengan cara-cara tak semestinya.
"Hal seperti itu (joki) merebut hak orang lain yang berkompeten," sesalnya.
KPK mencoba memitigasi praktik joki dengan mengeluarkan edaran untuk pimpinan kampus. Lembaga antirasuah itu menekankan pentingnya integritas dan idealisme. Kampus mesti berani menolak segala praktik integritas buruk.
"Praktik-praktik seperti itu (mal integritas) mesti dihentikan. Meskipun lingkungan kadang juga menolak," tegas Setyo. (*)