Krjogja.com – YOGYA – Dosen Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito hadir sebagai narasumber dalam sesi seminar nasional di UNY, Rabu (20/8).
Mantan Pimred Majalah Sintesa itu mengkritisi kondisi hari ini, terutama era banjir informasi di era media sosial. Menurutnya, anak muda hari ini dikelindani oleh beragam hoaks, berita bohong, serta ujaran kebencian.
Baca Juga: Launching PSS Bakal Meriah, Fans Bisa Tonton Konser di Lapangan Parkir dan Saksikan Laga vs PSPS
"Anak muda kita terlalu banyak dicekoki sampah. Negaranya harusnya bertindak," tegasnya.
Wakil Rektor III UGM itu lantas menghubungkan fenomena hari ini dengan kegiatan penulisan buku. Baginya, penulisan buku mestinya menyulut nalar orang untuk berefleksi.
"Buku jangan hanya mendokumentasi! Itu ruang berartikulasi dan berefleksi," ingatnya.
Baca Juga: Bangkitkan Koperasi Merah Putih DKUKMPP Bantul Gelar Workshop Koperasi di Bank Bantul
Tugas mahasiswa dan perguruan tinggi hari ini adalah menjembatani kesenjangan literasi. Ia menyarankan agar menulis tak melulu dimulai dari hal yang berat.
"Anda bisa mulai dari hal ringan. Tapi kecanggihan Anda dalam menarasikan, itu menjadi kuncinya," saran Arie.
Tulisan mestinya menjadi senjata untuk membangun diskusi dan wacana. Membangun values merupakan tugas tiap para pembaca. Meski begitu, tak ada buku yang sempurna.
"Sumbernya bacaan dan pengalaman. Itulah realitas sosiologisnya. Tuliskan!" tandas Arie. (*)