kampus

Penerapan K3 di UMKM Hadapi Keterbatasan Besar

Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:02 WIB
Dr Ahmad Padhil memaparkan hasil penelitian untuk disertasinya (istimewa)


SLEMAN - Peningkatan keselamatan kerja di sektor UMKM bukan hanya persoalan alat pelindung diri, tetapi juga persoalan sistem, budaya, dan partisipasi. Ironisnya, sektor ini justru menghadapi keterbatasan besar dalam hal penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari minimnya pemahaman hingga kurangnya sistem pendukung.

Penelitian Dosen Teknik Industri FTI Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Dr Ahmad Padhil dipaparkan pada media di ruang sidang dekanat FTI UII, Selasa (26/8).

Ahmad Padhil, lulusan Prodi Doktor Rekayasa Industri (DRI) pertama dengan predikat Summa Cumlaude, meraih IPK 4 dengan masa belajar 2,4 tahun dan sudah menulis untuk 7 jurnal. Penelitian untuk disertasi berjudul ‘Pengembangan Model Strategi Pencegahan dan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia’. Penyampaian paparan juga didampingi Dekan FTI UII Prof Dr Hari Purnomo dan Kaprodi DRI Prof Dr Elisa Kusrini.

Baca Juga: Target Pencapaian Program KB di Temanggung Mencapai 47,85 Persen

Dijelaskan, penelitian ini berangkat dari keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan kerja di sektor UMKM. Menurut data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2022 mencapai lebih dari 265 ribu kasus. Padahal, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan menyerap hampir seluruh tenaga kerja di Indonesia. “Tampaknya, masalah K3 UMKM masih luput dari perhatian pemerintah serta belum menjadi prioritas penting bagi UMKM,” jelasnya.

Ahmad Padhil melihat perlunya sebuah pendekatan yang lebih menyeluruh dan kontekstual dalam menyusun strategi K3 untuk UMKM. Untuk itu, Dosen UMI Makassar mengembangkan sebuah model yang mengintegrasikan pendekatan Makroergonomi—yakni desain sistem kerja yang mempertimbangkan aspek manusia, organisasi, dan teknologi—dengan pendekatan Human Factors Analysis and Classification System (HFACS), yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor manusia dalam kecelakaan kerja.

Baca Juga: Hari Ini Wilayah Yogyakarta Diperkirakan Hujan Ringan
Disebutkan, hasil penelitian ini menghasilkan model strategi pencegahan dan perlindungan K3 yang adaptif dan aplikatif, berbasis pada realitas sosial, budaya, dan ekonomi UMKM di Indonesia. Model ini tidak hanya menitikberatkan pada pencegahan teknis, tetapi juga pada penguatan budaya keselamatan, partisipasi pekerja, serta edukasi berbasis komunitas.

Baca Juga: Hari Ini Wilayah Yogyakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Kecelakaan kerja disebutnya terjadi hamper setiap tahun. Penelitian menunjukkan, yang banyak memberi kontribusi pada masalah kecelakaan dan keselamatan kerja (K3) adalah sector UMKM bukanlah industri besar. Hal tersebut dapat dipahami, mengingat sector ini yang banyak di negeri ini sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Yang membuat miris, persoalan ini acap tidak terpantau dan tidak terdata.

Disertasi Ahmad Padhil tidak hanya menawarkan solusi teknis, tetapi juga gagasan transformatif yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya SDG 3 tentang kesehatan dan SDG 8 tentang pekerjaan layak. Penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan keselamatan kerja di sektor UMKM bukan hanya persoalan alat pelindung diri, tetapi juga persoalan sistem, budaya, dan partisipasi. (Fsy)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB