kampus

Mahasiswa Universitas Ekonomi Hirosima Dorong Generasi Muda Lestarikan dan Cintai Tenun

Rabu, 10 September 2025 | 06:50 WIB
Tim dari Universitas Ekonomi Hiroshima, Jepang saat memberikan materi kepada siswa di SD Ngringin Sumberarum Moyudan Sleman.


KRjogja.com - SLEMAN - Guna meningkatkan standar hidup dan perekonomian warga di desa serta mendorong generasi muda untuk meneruskan (melestarikan) dan mencintai tradisi tenun.
Kouwdoukan Indonesia International Contribution Project dari Universitas Ekonomi Hiroshima, Jepang.

Kegiatan itu dilaksanakan bekerjasama dengan mahasiswa sister university UGM. Adapun salah satu bentuk dari kegiatan yang dilakukan dengan memberikan penjelasan atau materi berkaitan dengan tenun kepada siswa SD Ngringin Sumberarum Moyudan Sleman.

"Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun model bisnis dengan menggunakan kerajinan tradisional untuk meningkatkan standar hidup dan mewariskan tradisi dari para leluhur. Dengan mendukung pengembangan dan penjualan produk yang menggunakan tenun dari desa kami berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," kata salah satu tim dari Universitas Ekonomi Hiroshima Jepang, Takahiro Yamate di Moyudan Sleman, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga: Gedung Parkir Selesai Bupati Sleman Segera Operasionalkan Pasar Godean

Menurut Takahiro dengan adanya kegiatan itu diharapkan siswa sekolah dasar tertarik dengan tenun dengan memberikan kelas kepada mereka. Hal itu dinilai penting, karena berdasarkan survei yang dilakukan tahun lalu ternyata tidak ada kelas untuk belajar tentang tenun di sekolah dasar di desa tersebut.

"Rencana awal kami adalah untuk menargetkan siswa kelas 6 SD, tetapi akhirnya kami juga memutuskan untuk memberikan kelas kepada siswa di kelas lain. Kami mencoba memperkenalkan tenun dari berbagai daerah di Indonesia dan makna dibalik pola tenun lurik yang ada di DIY. Para siswa SD yang terlibat dalam kegiatan itu ternyata mengaku senang," ungkap mahasiswa Universitas Ekonomi Hiroshima Haru Isshiki.

Menurutnya, siswa yang terlibat dalam kegiatan itu terlihat sangat antusias mengikuti setiap penjelasan yang diberikan. Tetapi sampai pada pengajaran, mereka terlihat kurang fokus. Kondisi itu juga sering terjadi pada siswa di Jepang.

Baca Juga: Menkeu Baru Diingatkan Buat Kebijakan Fiskal Secara Hati-Hati

"Lain kali, saya ingin membuat pelajaran untuk setiap tingkat kelas agar mereka tertarik dengan tenun," ujarnya. (Ria)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB