Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si., menegaskan bahwa keterlibatan Sekolah Vokasi dalam program ini merupakan wujud nyata kontribusi Undip untuk membangun kemandirian desa.
“Kami ingin memastikan bahwa teknologi tepat guna yang dikembangkan di kampus dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam aspek air bersih, energi, dan pemberdayaan ekonomi berbasis wisata,” ujarnya.
Ketua LPPM Undip, Prof. Dr. Suherman, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi Undip dalam memperkuat riset terapan berbasis kebutuhan masyarakat.
“Pengabdian ini tidak hanya berdampak pada masyarakat Blora, tetapi juga menjadi model pengembangan desa mandiri yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia,” jelasnya.
Peneliti LPPM Undip, Prof. Dr. I Nyoman Widiasa, yang juga ahli teknologi desalinasi, menjelaskan bahwa unit produksi air minum Tirta Bening dirancang dengan sistem desalinasi khusus untuk mengurangi kesadahan air akibat tingginya kandungan kalsium dan magnesium di Blora.
“Dengan teknologi ini, kualitas air yang dihasilkan menjadi lebih sehat dan layak untuk dikonsumsi masyarakat,” ujarnya. Pemilihan tema besar “UNDIP untuk Blora: Membangun Desa Mandiri Air, Energi, Dan Wisata Berkelanjutan” bukan tanpa alasan.
Air dan energi merupakan kebutuhan dasar dan akan selalu menjadi isu yang menarik bagi semua lapisan masyarakat. Upaya membangun desa wisata pun diyakini akan memberikan dampak ekonomi langsung yang dapat dirasakan masyarakat, mulai dari pedagang asongan, pelaku UKM souvenir, pemilik warung makan dan restoran, pengelola homestay, pemandu wisata, hingga biro perjalanan lokal.
Sementara itu, pengembangan energi diarahkan pada energi terbarukan, khususnya energi matahari, karena energi ini tidak akan habis selamanya. Hal ini sangat penting mengingat cadangan energi fosil seperti minyak, batubara, dan gas di Indonesia kian menipis dan pada saatnya akan habis. (Sgi)