kampus

Pengembangan Produk Lidah Buaya Bantu Penyembuhan Luka

Rabu, 17 September 2025 | 17:55 WIB
Program pengabdian masyarakat pemula yang digelar Stikes Notokusumo Yogyakarta.

KRjogja.com - YOGYA - Dosen dan mahasiswa Stikes Notokusumo Yogyakarta menggelar program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) hingga 31 Oktober 2025. Salah satu yang dikenalkan ialah pengembangan produk berbasis gel lidah buaya untuk membantu penyembuhan luka.

Dosen Stikes Notokusumo apt Fajar Agung Dwi Hartanto MSc, menjelaskan pasien dengan luka ringan hingga sedang membutuhkan dukungan dan edukasi untuk meningkatkan kepatuhan dalam perawatan luka. Hal ini penting agar proses penyembuhan luka dapat berjalan optimal dan mencegah risiko infeksi yang lebih lanjut. "Dorongan agar masyarakat memberikan perhatian dan dukungan terhadap perawatan luka tersebut diberikan Stikes Notokusumo Yogyakarta melalui program PMP bekerja sama dengan UMKM Kalurahan Sendangadi," jelasnya, Rabu (17/9/2025).

Baca Juga: Turunkan Kemiskinan, Wakil Bupati Sleman Pesankan Hal Ini ke OPD

Selain Fajar Agung, tim juga terdiri dari tiga orang dosen lainnya yakni Suyamto AKep MPH, Giri Susio Adi SKep Ns MKep dan apt Desy Novita Revianawati MPharm. Ketiga dosen itu dibantu oleh dua orang mahasiswa yaitu Alya Resti Rohhaly dan Salsabila Dwi Oktarida. Kegiatan ini terselenggara dengan adanya dukungan hibah dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2025.

Fajar menambahkan, kegiatan pertama yang dilakukan ialah Focus Group Discussion (FGD) dengan para pemateri, kader kelurahan dan anggota UMKM. Tujuannya untuk mengetahui gambaran umum kondisi pasien dengan luka ringan hingga sedang. Selain itu juga sebagai forum diskusi dengan para pemateri untuk menyampaikan gambaran umum kegiatan yang akan dilakukan. "Selanjutnya adalah penyuluhan tentang tata cara perawatan luka yang benar dan pemanfaatan gel lidah buaya yang dapat membantu membantu proses penyembuhan," paparnya.

Baca Juga: Sultan Pastikan Piyungan Tetap Dibuka Sampai Akhir Tahun Bantu Persoalan Sampah Kota Yogya

Kegiatan yang selanjutnya adalah pelatihan untuk menunjang tata cara perawatan luka khusunya dengan gel lidah buaya. Pada pelatihan ini digunakan alat bantu berupa teknologi berbasis AI yang membantu deteksi dini dan pemantauan luka. Dengan ADELA (Aplikasi Dini Deteksi Luka), masyarakat diharapkan mampu lebih mandiri, telaten, dan sigap dalam menangani luka ringan hingga sedang, sehingga keluarga dapat mengambil langkah tepat sesuai kondisi luka.

Untuk menunjang keberhasilan program, peserta juga mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar, meliputi tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar asam urat. Pemeriksaan ini sangat penting karena faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap proses penyembuhan luka. Misalnya, kadar gula darah yang tinggi dapat memperlambat regenerasi jaringan, sementara tekanan darah dan kadar asam urat yang tidak terkontrol berisiko memperparah kondisi luka.

Baca Juga: PGN Pasok Gas Bumi ke RS Kariadi Semarang, Efisiensi Operasional Meningkat Hingga 60 Persen

Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat tidak hanya mampu melakukan perawatan luka secara mandiri, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya dukungan sosial, edukasi kesehatan, dan pemanfaatan teknologi modern dalam menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar. (Dhi)

 

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB