kampus

Merayakan Inisiatif Perdamaian, UNU Yogyakarta dan Indika Foundation Gelar Pameran dan Forum 2R: Ruang Riung

Senin, 6 Oktober 2025 | 14:10 WIB
Diskusi dalam 2R : Ruang Riung.(Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, melalui Center for GEDSI dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), bersama Indika Foundation dan didukung oleh the King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID), menyelenggarakan 2R: Ruang Riung. Kegiatan tersebut merupakan sebuah forum berskala internasional untuk menampilkan dan merayakan inisiatif perdamaian, khususnya yang dipimpin oleh perempuan.

Acara digelar di Kampus UNU Yogyakarta pada 5 – 13 Oktober 2025 dan diisi agenda pameran seni, seminar internasional, talkshow, lokakarya, serta kunjungan lapangan. Hadir para pembicara dan peserta dari kalangan akademisi, tokoh agama dan pegiat lintas iman dari dalam dan luar negeri.

Direktur Center for Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI) UNU Yogyakarta Wiwin Rohmawati mengatakan, agenda tersebut sejalan dengan visi kampus untuk berkontribusi pada isu perdamaian dan inklusivitas, sekaligus membuka peluang riset kolaboratif, pertukaran akademik dan program pengabdian masyarakat. Melalui karya seni kreatif, dialog interaktif, dan keterlibatan komunitas, forum ini menyoroti peran penting dialog antaragama dan antarbudaya dalam mendorong perdamaian dan kohesi sosial

Inisiatif ini bertujuan untuk menyoroti upaya pembangunan perdamaian secara global, khususnya di Asia Tenggara dengan berfokus pada Indonesia dan Thailand. Selain itu, forum ini mengangkat tantangan regional yang dihadapi bersama, termasuk intoleransi beragama, kesenjangan gender dalam pembangunan perdamaian dan kurangnya representasi suara kelompok minoritas.

"Untuk memperluas perspektif negara lain, forum ini akan mengundang pemimpin perdamaian dari jaringan lintas iman Asia Tenggara untuk berbagi wawasan berharga mereka dalam membangun perdamaian dan kohesi sosial," ungkapnya usai diskusi, Senin (6/10/2025).

Selama ini UNU Yogyakarta sebagai kampus berorientasi masa depan, telah menempatkan isu inklusivitas dan perdamaian sebagai perhatian utama. Kampus tersebut telah membangun jaringan intercity dialogue melalui keterlibatan di KAICIID yang mempromosikan dialog lintas iman dan budaya secara global.

Perwakilan dari KAICIID, sebuah lembaga global pemerhati isu-isu perdamaian, juga akan turut membuka dan mengisi diskusi bersama para pembicara internasional lainnya. Sebagai upaya memperkuat inisiatif lintas iman dan lintas budaya, secara khusus forum ini menyoroti kiprah kepemimpinan perempuan Buddhis Thailand.

"Hari ini kami diskusi bertajuk When Faiths Meet: Muslim–Buddhist Stories from Indonesia & Thailand. Pada sesi kedua, sejumlah praktik baik kolaborasi lintas iman di Asia Tenggara akan dibedah di forum Voices of Peace: Stories of Collaboration from Southeast Asia," tambahnya.

Advisor Indika Foundation sekaligus Fellow KAICIID, Ayu Kartika Dewi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun perdamaian. Pihaknya percaya bahwa perdamaian harus dibangun bersama, melibatkan perempuan, pemuda, dan komunitas lintas iman.

"2R: Ruang Riung hadir sebagai wadah berbagi inisiatif perdamaian yang lahir dari masyarakat, sekaligus mendorong kerja sama strategis di bidang pendidikan dan pemberdayaan pemuda," tandasnya.

Ayu menyatakan, sebagai penyelenggara Indika Foundation telah berkiprah dalam memberdayakan pemuda sebagai pembangun perdamaian melalui kemampuan berpikir kritis, keterampilan sosial-emosional, dan kontak lintas kelompok. "Dengan lebih dari 8 tahun beroperasi, bekerja sama dengan lebih dari 750 mitra kolaboratif dalam 159 program, kami telah membangun dampak positif di lebih dari 130.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia," imbuh Ayu.

Dekan FIP Mustaghfiroh Rahayu menyatakan, sebagai kampus yang lahir dari tradisi Nahdlatul Ulama, seluruh program dan agenda UNU Yogyakarta diharapkan menjadi rahmatan lil ‘alamin memberi kasih sayang bagi seluruh ciptaan. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di UNU Yogyakarta berpedoman pada nilai-nilai pluralisme, toleransi dan perdamaian.

"Karena itu, merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk menjadi tuan rumah forum ini, yang mempertemukan para pemuda, tokoh agama, akademisi, masyarakat sipil, serta sahabat dari berbagai negara di Asia Tenggara," tutur Rahayu.

UNU Yogyakarta telah memberi perhatian besar pada isu inklusivitas dan perdamaian. Selain prinsip no one left behind dalam memberi akses pendidikan ke semua kalangan disertai sarana fisik gedung kampus yang ramah disabilitas, UNU Yogyakarta juga terlibat dalam berbagai program di kedua isu itu baik di tingkat nasional dan internasional.

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB