kampus

KMSI UGM Gelar Pesta Buku, Ajak Mahasiswa Berdiskusi Santai Soal Bacaan

Minggu, 2 November 2025 | 19:15 WIB
Diskusi santai soal bacaan (Dok.KMSI UGM)

Krjogja.com - SLEMAN - Dalam upaya menumbuhkan budaya membaca sekaligus membangun ruang dialog yang setara, Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI) UGM mengadakan kegiatan Pesta Buku pada Kamis (30/10/2025) yang berlokasi di Wisdom Park UGM. Para peserta diajak menyelam isi buku lewat percakapan santai, dan tetap bermakna.

Tidak seperti bedah buku pada umumnya, kegiatan ini dirancang dalam konsep diskusi kelompok kecil, di mana para peserta diajak untuk membaca, menafsirkan, dan berbagi pandangan secara interaktif mengenai buku yang mereka baca.

Baca Juga: Perkuat Kesehatan Mental, YAKKUM Gelar Talk Show hingga Nonton Film

Melalui pembagian kelompok, setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan gagasan, mendengarkan perspektif orang lain, dan menemukan makna baru dari teks yang sama. Suasana diskusi berlangsung santai, tetapi reflektif—khas ruang belajar mahasiswa sastra yang selalu hidup oleh percakapan dan rasa ingin tahu.

Melalui kegiatan ini, KMSI UGM ingin menumbuhkan kembali semangat membaca yang hidup. Membaca bukan sekadar membuka halaman, tetapi juga mengundang dialog, perenungan, dan keberanian berpendapat.

"Ini kali keduaku ikut pesta buku dan tentu lebih enjoy, banyak kenalan sama teman-teman di luar ugm dan berbagi perspektif baru di luar sastra tentunya. Suka! semoga pesta buku bisa lebih rutin diadakan dan jadi wadah diskusi asik sambil nyore di alam terbuka", ungkap Novita peserta pesta baca buku.

Baca Juga: SD Al Azhar Syifa Budi Juara KU 10 MilkLife Soccer Challenge

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pembacaan dan musikalisasi puisi oleh mahasiswa KMSI. Melalui puisi dan musik, peserta diajak merasakan bahwa sastra tidak hanya dibaca, tetapi juga bisa dihidupi lewat bunyi dan rasa.

Lebih dari sekadar kegiatan literasi, Pesta Buku KMSI UGM menjadi ruang kecil untuk belajar saling mendengar. Di tengah derasnya arus informasi, duduk melingkar dan berbincang tentang buku mungkin tampak sederhana. Namun, justru di sanalah letak keistimewaannya. Sastra kembali menjadi ruang temu—antara kata, bunyi, dan manusia yang ingin saling memahami. (*)

 

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB