kampus

Dosen UP 45 Kembangkan Alat Peraga Permeabilitas untuk Pembelajaran Geologi di SMK Negeri 1 Temon Kulonprogo

Sabtu, 8 November 2025 | 18:15 WIB
Tim dosen dan mahasiswa Universitas Proklamasi 45 dalam kegiatan pengabdian di SMK Negeri 1 Temon, Kulonprogo. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Tim dosen dari Universitas Proklamasi 45 (UP45) mengembangkan alat peraga permeabilitas batuan sebagai inovasi pembelajaran praktik bagi siswa program keahlian Geologi Pertambangan di SMK Negeri 1 Temon, Kulonprogo.

Kegiatan yang dilaksanakan, Jumat (7/11/2025) ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat SMK untuk bidang geosains. Program ini didanai oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek) tahun anggaran 2025.

Baca Juga: Panduan Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2025 Resmi dari Kemensos

Kegiatan yang diketuai oleh Aisyah Indah Irmaya, S.T., M.T. dengan anggota tim Enda Apriani, S.T., M.Eng. dan Rena Juwita Sari, S.Pd., M.Sc. beserta mahasiswa yang berasal dari program studi Teknik Perminyakan, Teknik Industri, dan Teknik Mesin UP45 ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran di SMK Negeri 1 Temon yang masih terbatas pada aspek teoritis karena keterbatasan sarana laboratorium, khususnya alat uji permeabilitas batuan.

Padahal, pemahaman konsep permeabilitas sangat penting dalam industri pertambangan dan geoteknik karena berhubungan dengan kemampuan batuan menghantarkan fluida melalui pori-porinya.

“Selama ini, siswa kelas XI Geologi Pertambangan SMK Negeri 1 Temon mempelajari konsep permeabilitas hanya melalui teori dan gambar di buku. Melalui alat peraga sederhana ini, mereka bisa melihat langsung bagaimana fluida bergerak di antara pori batuan dengan variasi ukuran butir yang berbeda,” ujar Aisyah Indah Irmaya selaku ketua tim pengabdian.

Baca Juga: SMPN 16 Yogya Ultah 42 Tahun, Walikota: Harus Jadi Unggulannya Yogyakarta

Alat yang dikembangkan menggunakan bahan-bahan sederhana dan mudah diperoleh, seperti satu set alat permeabilitas yang terdiri dari tabung air atau wadah penampung, selang karet kecil, stopwatch, dan pompa kompresor. Meski sederhana, alat ini mampu memberikan simulasi visual yang jelas mengenai perbedaan laju aliran fluida pada batuan dengan tingkat permeabilitas berbeda.

Selain alat peraga, tim pengusul juga menyusun modul pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) yang membantu guru dan siswa mengintegrasikan teori dengan praktik lapangan. Modul tersebut memuat panduan eksperimen, langkah analisis data, serta lembar interpretasi hasil uji permeabilitas.

Kepala SMK Negeri 1 Temon, Bapak Sukirna, S.Pd., M.Pd. menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kami merasa sangat terbantu dengan alat peraga ini. Siswa menjadi lebih antusias dalam praktik, dan guru mendapatkan media ajar yang aplikatif dan relevan dengan dunia kerja,” ungkapnya.

Kedepan, tim pengusul berencana untuk mengembangkan versi digital dari alat peraga dengan sensor sederhana, serta memperluas penerapan ke sekolah-sekolah SMK di bidang geosains dan pertambangan di wilayah lainnya.

Dengan inovasi ini, Universitas Proklamasi 45 menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan SMK di bidang geosains dan pertambangan melalui riset terapan dan kegiatan pengabdian yang berkelanjutan. (Dev)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB