Seto juga mengajak para orang tua untuk menciptakan suasana rumah tanpa kekerasan dan tekanan untuk melindungi dan membuat anak betah di rumah.
Berdasarkan laporan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto menuturkan banyak anak-anak mengalami stres dan tertekan dikarenakan cara orang tua yang tidak menyenangkan dalam mengajar dan menerangkan pelajaran sekolah atau terkesan memaksakan capaian kepada anak di rumah.
Dengan kondisi ini, beberapa dari mereka merasa tertekan dan ingin segera kembali lagi ke sekolah bertemu dengan ibu atau bapak guru yang menjelaskan pelajaran dengan lebih nyaman, lebih tenang dan lebih kreatif.
Saat ini, para orang tua harus menjadi guru di rumah karena anak sepenuhnya belajar di rumah selama pandemi COVID-19. Untuk itu, para orang tua perlu berkreasi dan saling berkomunikasi dengan guru untuk bisa mendukung anak senang dan maksimal belajar di rumah.
Orang tua juga diharapkan memahami standar kompetensi lulusan yang menjadi target kurikulum pada setiap tingkatan pendidikan anak sehingga bisa membantu dan mendampingi anak belajar dengan baik di rumah.