Modus Perdagangan Wanita Itu Kini Berwujud Kawin Kontrak

Photo Author
- Selasa, 30 Juli 2019 | 04:10 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Praktik perdagangan orang di wilayah Kalbar bukan kali ini saja terungkap. Begitu pula kasus perdagangan orang bermodus perkawinan pesanan sudah bertahun-tahun. “Tapi ini terus terjadi. Berarti kan ada dugaan oknum aparat yang juga ikut bermain. Ini menyangkut uang besar. Jadi bisa saja ada oknum yang tergoda,” tudingnya.

Suriansyah mendorong pihak terkait, seperti Imigrasi, Disdukcapil, hingga pemerintah tingkat bawah melakukan evaluasi. Guna membersihkan dugaan praktik nakal oknum aparat di internal, yang bisa merugikan lembaga dan masyarakat banyak.

Kawin kontrak antarnegara sebelumnya lebih kepada warga Kalbar, terutama Singkawang dan Kabupaten Sambas umumnya, dengan warga Taiwan. Perkawinan bukan sebagai kontrak, melainkan lelaki Taiwan memilih perempuan Kalbar karena biayanya jauh lebih murah ketimbang menikahi wanita Taiwan.

Juga, mereka pendidikannya rendah dan perempuan Tionghoa asal Kalbar dinilai penurut, rajin, membantu usaha keluarga dan memberikan keturunan dari etnis yang sama. Banyak keluarga yang berhasil, mengirimkan uang kepada keluarga di Kalbar, dan ekonominya meningkat. Dan, tidak terjadi pernikahan bawah umur. Melainkan janda maupun gadis yang cakap dalam hukum perkawinan kedua Negara.

Seiring dengan perubahan zaman, kejahatan transnasional perdagangan perempuan kini memanfaatkan pola lama dengan modus baru, kawin pesanan. Tujuan pun ke Tiongkok, Hongkong, namun tidak untuk membangun keluarga. Melainkan perempuan bawah umur dikomersialkan sebagai penghibur. Dengan demikian, kasusnya tegas-tegas menjadi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara, Devi Tiomana, melihat TPPO dengan segala modusnya, termasuk perkawinan pesanan, terjadi karena persoalan kemiskinan yang sistematis. “Orang yang menjadi korban kejahatan TPPO ini kan rata-rata yang lemah ekonomi, juga miskin nurai,” ucapnya.

Apapun latarnya, Devi menegaskan sindikat perdagangan orang termasuk kejahatan pelanggaran Hak Azazi Manusai (HAM) berat. Sebab, akhir kisah korban TPPO, termasuk yang bermodus pengantin pesanan, dengan iming-iming materi yang fantastis.

Devi mengatakan kejahatan TPPO jejaringnya adalah sindikat yang melibatkan banyak pihak. Termasuk oknum aparat pemerintah ikut bermain. Sebab, keuntungan kejahatan TPPO tersebut sangat besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Ramadan 2026 Sebentar Lagi Datang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 12:30 WIB

Unik, Ijab Qobul di Atas Motor Kuna

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:50 WIB
X