NAMA anak bukan sekadar panggilan. Nama yang diberikan orangtua merupakan seuntai doa bagi buah hati tercinta. Sayangnya, orangtua tak jarang keliru dalam memberikan nama anak. Ingin terkesan keren, malah sebenarnya tak terlalu baik untuk anak.
Nama adalah doa-doa terbaik yang dipilihkan orangtua untuk anak-anaknya. Jika ada seorang anak kerap sakit atau tertimpa kesialan, banyak yang menyarankan untuk mengganti nama anak.
Dikutip dari Bincang Syariah pada Jumat, 12 Juli 2019, kejadian tersebut pernah terjadi pada masa Nabi.
Ketika itu beliau menjumpai seorang sahabat yang memiliki nama Hazn yang berarti sedih. Kemudian Rasul menawarkan agar diubah menjadi Sahl yang maknanya kemudahan.
Namun sahabat tersebut enggan mengganti namanya karena nama itu merupakan pemberian dari bapaknya. Setelah itu, sahabat tersebut selalu merasa bahwa hidupnya berat dan sedih.
Kisah tersebut tercatat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini
Hadist Ganti nama:
Dari Sa’id bin Musayyab, dari bapaknya, dari kakeknya berkata, Rasulullah bertanya kepadaku, “Siapa namamu?†Dan kakek Sa’id pun menjawab, â€Namaku Hazn.†Rasulullah pun berkata, “Tetapi kamu adalah Sahl.†Lalu kakek Sa’id berkata, “Aku tidak akan mengubah nama yang telah diberikan oleh bapakku.†Lantas Ibnu Al-Musayyab berkata , “Setelah itu kesusahan selalu menimpa kami.†(HR. Bukhari)