Alasan Menguap Bisa Menular, Benarkah Tanda Penyakit?

Photo Author
- Sabtu, 6 Juli 2019 | 09:12 WIB
Ilustrasi'. Foto: Dok
Ilustrasi'. Foto: Dok

Selain itu Robert Provine, ahli saraf dari University of Maryland, Baltimore County mengatakan bahwa sebenarnya janin juga sudah bisa menguap. Janin menguap di dalam rahim kira-kira sejak 11 minggu setelah terbentuk.

Sayangnya, alasan ilmiah yang pasti tentang mengapa menguap bisa menular belum bisa dijelaskan oleh para peneliti. Sama seperti menularnya tawa dan tangis, para peneliti dan ilmuwan memiliki teori bahwa menguap yang menular merupakan pengalaman bersama yang meningkatkan hubungan sosial.

Secara spesifik Helt mengatakan, menguap bisa mengurangi stres dan menebarkan rasa tenang dalam sebuah kelompok. Tapi, Usia adalah faktor utama yang secara signifikan mempengaruhi orang untuk tertular dan ikut menguap.

Pada orang yang lebih tua, mereka tidak mudah tertular untuk menguap saat menonton video orang lain yang sedang menguap. Namun, usia hanya menjelaskan 8% perbedaan dari seluruh peserta yang merespons video tersebut.

“Penelitian kami tidak menunjukkan cukup bukti bahwa ada hubungan antara menguap yang menular, dengan sugesti empati,” tutur Elizabeth Cirulli, asisten profesor kedokteran di Center for Human Genome Variation di Duke University School of Medicine.

Lantas, sudah berapa kali Anda menguap saat membaca? (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Ramadan 2026 Sebentar Lagi Datang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 12:30 WIB

Unik, Ijab Qobul di Atas Motor Kuna

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:50 WIB
X