"Tipe orang bergolongan darah O biasanya asal cepat. Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cepat tanpa memperhatikan metode atau hasilnya seperti apa," paparnya.
Holly melanjutkan seseorang bergolongan darah B umumnya memiliki temperamen tidak suka dibatasi, moody, menyukai banyak hal namun mudah bosan. Tindakan yang terlihat mampu mengeluarkan ide lebih berani, bebas dan unik. Antusias terhadap yang disukai, senang aktivitas individual, cenderung pemalu dan tidak senang dikontrol.
"Perkembangan belajar atau pekerjaan tidak stabil karena tergantung mood. Bagi seorang siswa, orang tua perlu upaya lain guna merangsang mood agar mau mengerjakan sesuatu," imbuhnya.
Orang bergolongan darah AB, kata Holly memiliki pemikiran rasional, memiliki dua sifat menonjol stabil dan tidak stabil. Ritme perkembangan belajar cenderung stabil namun di suatu titik muncul 'kegamangan' untuk memilih atau melakukan sesuatu.
"Seorang AB terkadang perlu waktu sebelum melakukan sesuatu. Contohnya, saat bangun tidur, umumnya tidak bisa langsung mengerjakan hal lain. Dia butuh waktu sekian menit dulu, ini sesuai dengan sifat alamiahnya," tandasnya.Â
Holly menambahkan orang tua, guru sampai pimpinan apabila sudah mengetahui kepribadian seseorang, pasti bisa melakukan sesuatu guna mengoptimalkan kemampuan setiap anak atau seseorang. "Ibaratnya menjadi 'cheft', apabila sudah mengetahui 'resep' dan bahan masakan yang disediakan bisa mengolah masakan dengan tepat dan menjadi lebih lezat," tandasya. (*)