MENJELANG Ramadan, para orangtua muslim yang memiliki anak otomatis harus mengajarkan anaknya berpuasa. Tapi, bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa?
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr Viramitha Kusnandi, SpA., M.Kes., mengatakan cara mengajarkan anak berpuasa harus dilakukan secara bertahap. Sebab mereka tidak mungkin bisa langsung berpuasa dari subuh sampai magrib seperti orang dewasa.
Yang harus ditanamkan orangtua pada sang anak adalah mengenalkan sekaligus mengajarkan berpuasa yang merupakan kewajiban seorang muslim.
Saat usia 4 tahun, orangtua harusnya sudah mulai memperkenalkan sang anak untuk berpuasa, termasuk berbagai ibadah lainnya, seperti tarawih. Anak diharapkan paham kapan waktunya sahur, berbuka, salat, serta berbagai aktivitas lain selama Ramadan.
Saat sang anak memasuki usia 5-6 tahun, saat itulah dianggap sebagai waktu yang pas untuk mereka belajar puasa. Waktunya pun tidak perlu dipaksakan lama, apalagi dari subuh sampai magrib.
Misalnya saat sang anak sudah merasakan lapar atau haus setelah 4 jam berpuasa, maka sang anak harus diperbolehkan berbuka. Sementara seiring berjalannya waktu, durasi berpuasa jamnya bisa ditingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan sang anak.
Bahkan, cara belajar puasa sang anak bisa diakali. Misalnya setelah 4 jam merasa lapar atau haus, maka sang anak diperbolehkan makan dan minum. Setelah itu, sang anak diajak untuk kembali berpuasa dan berbuka saat kembali merasakan lapar atau haus.
"Orangtua juga harus menciptakan suasana yang menyenangkan untuk anak, misalnya saat sahur dan buka, tujuannya agar anak semangat berpuasa," kata Viramitha.