Talkshow yang dimoderatori Yosi Mokalu, public figur yang sangat peduli pada peran ayah, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya komunikasi dan dukungan dalam keluarga. Terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan reproduksi dan psikologis.
“Challenge-nya adalah apakah kita bisa berperan di setiap musim, bagaimana dengan musim menopause? harus diobservasi, tidak bisa sembarangan, saya juga punya anak remaja yang pasti butuh penanganan khusus,” kata Yosi.
Pakar Kesehatan Reproduksi, Dr. dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, MMIS, Sp.OD menekankan pentingnya memahami perubahan hormon pada perempuan. Terutama saat mendekati menopause atau yang disebut dengan perimenopause (biasanya dimulai pada usia 40-an tetapi bisa bervariasi dari pertengahan 30-an hingga awal 50-an).
Sebagai obgyn, dr. Ivan pun memaparkan secara luas mengenai sistem reproduksi dan perubahan hormon di setiap fase. Masa transisi menopause melibatkan kegagalan aktivitas siklus ovarium, yang merupakan sumber utama estrogen pada wanita sebelum menopause.
“Penurunan hormon estrogen dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta menimbulkan berbagai gejala yang perlu diatasi dengan komunikasi yang baik antara pasangan,” ujar dr. Ivan, Dekan FK Universitas IPB.
Pada masa transisi menopause dapat disertai dengan ketidakteraturan menstruasi atau gejala menopause. Namun, kata dr. Ivan, banyak wanita yang tidak mengalami masalah apa pun.
Sedangkan pada fase pascamenopause, wanita dengan kekurangan estrogen tampak mengalami percepatan timbulnya osteoporosis, penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, serta penyakit alzheimer. “Dukungan pasangan dan lingkungan sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga,” pungkas dr. Ivan.
Pembicara lainnya, pakar psikologi keluarga, Dr. Irfan Aulia, M.Si, Psikolog, membahas lebih dalam aspek psikologis dan pentingnya komunikasi dalam keluarga. Ia menekankan bahwa laki-laki harus memahami kebutuhan emosional perempuan dan memberikan rasa aman.
Dr. Irfan juga menyoroti pentingnya keterlibatan ayah dalam kehidupan anak perempuan dan bagaimana komunikasi yang baik dapat mencegah konflik dalam rumah tangga.
Perhatian kecil yang konstan dan komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat. "Seringkali yang dibutuhkan perempuan adalah hanya didengarkan ketika curhat, namun laki-laki cenderung fokus mencari solusi. Inilah yang juga sering menimbulkan konflik,” jelasnya.
Selain itu, keterlibatan ayah dalam pengasuhan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kecerdasan moral remaja, kematangan emosi, serta kemandirian. “Semakin tinggi keterlibatan ayah, semakin tinggi kemandirian remaja,” kata Dr. Irfan.
Kegiatan talkshow ini merupakan bagian dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) Kemendukbangga/BKKBN, diikuti peserta dari beragam instansi dan masyarakat.
Di mana 300 peserta hadir secara luring di antaranya ASN dari 20 Kementerian/Lembaga, TNI, Polri, Dinas Damkar, Dinas PPAPP DKI Jakarta, BNPB DKI Jakarta, instansi swasta, FAPSEDU, media, Blackmores Indonesia, Klinik Metacare, serta tokoh masyarakat.
Sedangkan secara daring diikuti para pengelola program kesehatan reproduksi pada Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi, Penyuluh KB, dan masyarakat umum. (Ati)