SEJUMLAHÂ ilmuwan Australia berhasil menemukan gen di dalam nyamuk yang mengarahkan mereka untuk menggigit seseorang lebih banyak dibandingkan dengan yang lain, meskipun mereka belum menentukan mengapa nyamuk tersebut memiliki preferensi seperti itu.
Lembaga penelitian medis QIMR Berghofer telah bekerja dengan puluhan ilmuwan dari seluruh dunia untuk memetakan urutan genom nyamuk aedes aegypti.
Sebagaimana diuraikan baru-baru ini di jurnal Nature, para ilmuwan tersebut mengklaim sekarang mereka memiliki "gambaran yang paling lengkap" mengenai gen nyamuk, yang menularkan demam dengue dan virus zika, dan menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahun.
Dr Gordana Rasic dari laboratorium pengendalian nyamuk QMIR mengatakan mereka telah menemukan beberapa gen baru, termasuk gen yang menentukan mengapa beberapa orang sangat rentan terhadap gigitan nyamuk.
"Kami masih belum memiliki jawaban mengapa beberapa nyamuk menargetkan beberapa orang dan bukan yang lain... tetapi kami telah mengidentifikasi gen itu," kata Dr Rasic.
Dr Rasic mengatakan mereka juga menemukan gen yang membuat beberapa nyamuk tahan terhadap obat pengusir nyamuk.
Dia mengatakan para peneliti QIMR telah bekerja dengan beberapa lembaga lain, termasuk The Rockefeller University di New York, untuk memetakan gen nyamuk menyusul merebaknya virus zika di belahan barat pada tahun 2015.
Sebuah ringkasan dari Organisasi Kesehatan Dunia tahun itu menemukan ratusan ribu kasus virus zika dilaporkan di 33 negara pada tahun itu, dengan 76 kematian karena cacat bawaan.