keluarga

Pildugen DIY 2024, Santri Tak Dibatasi Berprestasi Melalui Adaptasi dan Disiplin Diri

Minggu, 21 Juli 2024 | 10:36 WIB
Para finalis Pemilihan Duta GenRe DIY 2024.


KRjogja.com - YOGYA - Program GenRe (Generasi Berencana) merupakan salah satu inisiatif dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan untuk membentuk generasi muda Indonesia yang berencana dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam hal kependudukan dan keluarga berencana. Program ini mengedepankan pendidikan dan pelayanan informasi mengenai kesehatan reproduksi, perencanaan kehidupan berkeluarga, serta pencegahan perilaku berisiko di kalangan remaja.

Menghabiskan masa remajanya di pondok pesantren di Lombok, sebuah tempat yang memberikan Wilyam Yazid Hamdi bekal moral dan etika yang kuat. Dirinya kini tercatat sebagai mahasiswa Informatika angkatan 2023 di Universitas Teknologi Yogyakarta. "Namun, sebagai anak muda dari luar Pulau Jawa, saya sering menghadapi stereotip dan tantangan yang tidak kecil. Persepsi bahwa mereka yang berasal dari daerah terpencil memiliki peluang lebih sedikit untuk berprestasi di tingkat nasional sering kali membayangi langkah saya. Tetapi saya bertekad untuk membuktikan bahwa santri tidak dibatasi untuk berprestasi, dan lokasi geografis bukanlah penghalang untuk meraih mimpi," ungkapnya.

Ketertarikan Yazid terhadap Pemilihan Duta GenRe (Pildugen) DIY 2024 bermula saat dirinya mendengar tentang ajang ini yang diselenggarakan oleh BKKBN DIY. Melihat ini sebagai kesempatan emas untuk mengembangkan diri, memperluas wawasan, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Pendaftaran yang dibuka pada 12 Maret 2024, serta antusiasme yang tinggi dari para remaja di Yogyakarta, semakin memotivasinya untuk mendaftar.

Baca Juga: Ayam Bakar Papin, Racikan Khas Lombok yang Menggoyang Lidah

Tahap awal seleksi berkas yang dilakukan oleh panitia pelaksana dari BKKBN DIY, serta para Duta GenRe tahun-tahun sebelumnya, menjadi tantangan pertama yang harus dihadapi. Pada 21 April 2024, namanya diumumkan sebagai salah satu dari 102 peserta yang berhasil lolos seleksi berkas, terdiri dari 78 peserta putri dan 24 peserta putra.

Selanjutnya, tahap tes tulis daring melalui Zoom meeting menjadi ujian berikutnya. Tes ini menguji kemampuan peserta dalam berbagai aspek, termasuk pengetahuan umum dan khusus terkait program GenRe. Dengan etos belajar yang tinggi, dirinya berhasil melewati tantangan ini dan diumumkan sebagai salah satu dari 55 peserta yang lolos tahap seleksi tes tulis pada 1 Mei 2024. Tahap tes wawancara dan unjuk bakat yang dilakukan secara luring di kantor BKKBN DIY menjadi kesempatan untuk menunjukkan bakat dan kreativitasnya.

Meski latar belakangnya sebagai mahasiswa informatika mungkin tidak langsung terkait dengan beberapa aspek yang dinilai, semangatnya untuk belajar dan beradaptasi membuatnya tetap bersemangat untuk memberikan yang terbaik. Pengumuman finalis pada 11 Mei 2024 membawa kabar gembira bagi saya, yang terpilih sebagai salah satu dari 30 finalis yang akan menjalani masa karantina selama dua bulan.

Baca Juga: Kelurahan Wirobrajan Rayakan Hari Anak Nasional 2024

"Masa karantina menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya. Selama dua bulan, para finalis tidak hanya belajar tentang kependudukan dan keluarga berencana, tetapi juga mengembangkan soft skills seperti public speaking, leadership, dan teamwork. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh, meskipun ada saat-saat sulit yang harus dihadapi. Namun, semangat untuk terus maju dan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru selalu menjadi pendorong utama saya," jelasnya.

Grand Final yang akan dilaksanakan pada 21 Juli 2024 di Ballroom Hotel Sahid Raya Yogyakarta menjadi puncak dari semua usaha dan kerja keras yang telah dilalui. Acara ini terbuka untuk seluruh pendukung 27 finalis yang tersisa, setelah beberapa finalis memutuskan untuk mengundurkan diri selama masa karantina.

"Sebagai seorang santri yang kini menjadi mahasiswa Informatika, saya ingin menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan agama dari pondok pesantren memberikan landasan moral dan etika yang kuat, yang dikombinasikan dengan pengetahuan teknis dari studi informatika. Ini adalah kekuatan unik yang memungkinkan saya untuk berkontribusi tidak hanya dalam ajang Pemilihan Duta GenRe, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya," terangnya.

Dengan semangat dan dedikasi tinggi, para finalis lainnya telah melalui berbagai tahap seleksi yang ketat, menunjukkan kecerdasan, bakat, dan kreativitas mereka. Apresiasi besar patut diberikan kepada semua peserta yang telah berpartisipasi dalam ajang ini, terutama bagi mereka yang berani keluar dari zona nyaman untuk mengejar pengalaman baru dan menginspirasi orang lain.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program Penjaminan Bagi Puluhan Pelaku UMKM di Yogyakarta

"Saya berharap kisah saya dapat menginspirasi banyak orang, khususnya para santri dan mahasiswa lainnya, bahwa tidak ada batasan untuk berprestasi. Setiap pengalaman, tantangan, dan kesempatan adalah langkah menuju pengembangan diri yang lebih baik. Dengan keyakinan, keberanian, dan komitmen, kita semua dapat membuat perubahan positif di dunia ini. Bagi saya, perjalanan dari Lombok ke Yogyakarta adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan pembelajaran. Saya ingin membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad yang kuat dan kemauan untuk terus belajar," ungkapnya penuh semangat.

Santri tidak dibatasi untuk berprestasi, dan Yazid adalah bukti nyata bahwa dengan adaptasi maksimal, setiap orang bisa berkontribusi dalam berbagai bidang dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

Puasa Ramadan 2026 Sebentar Lagi Datang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 12:30 WIB

Unik, Ijab Qobul di Atas Motor Kuna

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:50 WIB