The Indonesia 2023 Summit: Menakar Ekonomi Indonesia saat Ketidakpastian Global

Photo Author
- Minggu, 30 Oktober 2022 | 09:20 WIB
he Indonesia 2023 Summit: Menakar Ekonomi Indonesia di Kala Ketidakpastian Global/Istimewa
he Indonesia 2023 Summit: Menakar Ekonomi Indonesia di Kala Ketidakpastian Global/Istimewa

"Uni Eropa pasar yang memberikan kita peluang, di mana sektor energi dibutuhkan. Karena dampak perang Rusia-Ukraina, harga komoditi energi cenderung mahal, jadi itu peluang buat Indonesia," tutur Muhri.


Selain itu, terkait dengan ekonomi digital, tren semakin meningkat pesat. Kebijakan terkait dengan ekonomi digital, salah satunya e-commerce ke depan pergerakan akan lebih cepat daripada regulator.


"Kami harus menjalankan kebijakan yang tidak menghambat perkembangan ekonomi digital atau tidak menjadi constraint," katanya.


Presiden Institute for International Monetary Affairs Hiroshi Watanabe yang mengisi diskusi panel pun memaparkan beberapa tantangan ketidakpastian global yang harus dihadapi negara-negara dunia.


Mulai dari akibat pandemi Covid-19, inflasi, perubahan kebijakan moneter Amerika Serikat, konflik Rusia-Ukraina, hingga tendensi yang terjadi antara Amerika Serikat dengan China.


Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menyebutkan ada dua poin penting yang harus menjadi perhatian pemerintah.


Pertama, mengoptimalkan pangsa pasar di dalam negeri untuk menjaga konsumsi dan daya beli masyarakat. Kedua, memastikan tingkat inflasi tetap terkendali.


“Dalam inflasi ini perlu diimbangi dengan pemberian subsidi dari pemerintah. Melalui kombinasi subsidi dan perlindungan sosial, maka pemerintah mempunyai kemampuan lebih untuk bisa mengendalikan laju inflasi yang saat ini memang sedang tinggi,” kata Bambang.


“Saya pikir untuk bisa mencapai 5 persen akan cukup menantang. Tetapi beruntungnya, kita akan bisa menunjukan kinerja yang lebih baik dari pada kekuatan ekonomi utama dunia,” imbuhnya.


Staff Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Makro Ekonomi dan Fiskal Masyita Crystallin menjabarkan bagaimana kebijakan fiskal di tahun 2023 akan difokuskan.


"Untuk meminimalisir volatilitas jangka pendek dan panjang, kami akan melakukan transformasi struktural dan fiskal," ungkapnya.


"Dengan ruang fiskal yang terbatas, kami mencoba untuk membangun instrumen agar inflasi tetap terjaga dan meningkatkan pertumbuhan di 2023," tambah Masyita.


Selain itu, Shinta Kamdani CEO Sintesa Group dalam diskusi panel pertama mengungkapkan bahwa pihaknya optimis dalam menyambut tahun 2023, tetapi juga sekaligus berhati-hati.


"Dalam situasi seperti yang terjadi saat ini, tetap perlu diperhatikan insentif pemerintah bagi pelaku usaha," katanya.


Yasushi Itagaki Direktur Utama Danamon mengatakan bahwa kondisi ekonomi global dibayangi ketidakpastian. Setelah pandemi COVID-19 terkendali, konflik Rusia-Ukraina memicu tensi geopolitik dan juga mengganggu rantai pasok global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X