Imbasnya banyak persoalan yang membuat ekonomi tidak stabil. Tapi di tengah kondisi tersebut, pelaku industri harus menghadapi kemungkinan yang akan terjadi dan melakukan penyesuaian atau beradaptasi.
“Kami percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon," katanya.
"Ini adalah komitmen jangka panjang kami untuk menjadi bank yang senantiasa berpusat pada kebutuhan nasabah serta memberikan solusi keuangan agar nasabah dapat memegang kendali terhadap kebutuhan finansialnya,” ujar Yasushi.
Yasushi menambahkan, sebelum pandemi, industri otomotif menyumbang 4,34% terhadap PDB nasional pada 2019 dan 4,66% pada 2018. Bahkan, selama periode lockdown 2020, industri otomotif masih mempekerjakan sedikitnya 17 juta pekerja, yang 13,6% di antaranya merupakan angkatan kerja nasional.
Ia pun menegaskan, MUFG, Danamon dan Adira Finance berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional. Yasushi berharap, pelaku industri menyambut 2023 dengan optimisme tinggi dan berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan semua partner.
Selain itu Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila mengatakan, komitmen perseroan mendukung industri otomotif di Indonesia bersifat jangka panjang, bukan sebatas satu dekade atau hanya untuk 10 tahun.
“Karena itu, dengan dukungan MUFG dan Danamon, kami sangat optimistis dapat memberikan solusi pembiayaan dan keuangan yang komprehensif (end-to-end) bagi konsumen,” tegas Dewa.
Executive Officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank Ltd Jakarta Branch Kazushige Nakajima menyatakan optimismenya terhadap prospek pertumbuhan jangka Panjang ekonomi Indonesia yang didorong faktor demografi, komitmen pemerintah terhadap investasi asing, dan pembangunan infrastruktur.
“Kami juga dimotivasi oleh visi keberlanjutan yang akan membuat perubahan berarti di masyarakat tempat kami beroperasi. Dengan bantuan mitra strategis kami di Indonesia, saya sangat senang dengan dampak yang akan kami hasilkan dalam pembangunan Indonesia ke depan,” tutur Kazushige.
Senada dengan itu, Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, industri otomotif mulai memperlihatkan indikasi yang positif.
“Berkaca dari penjualan GIIAS pada Agustus lalu selama 11 hari terjadi transaksi mencapai Rp11,7 triliun dengan sebanyak 26 ribu unit mobil terjual hari itu, lalu GIIAS Surabaya selama lima hari tembus Rp1 triliun naik dari biasanya Rp500 miliar. Dan ini masih ada pameran lagi di Semarang dan Medan,” jelas Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara.
Direktur PT Astra Otoparts Tbk Kusharijono mengungkapkan bahwa tahun depan merupakan tahun politik, ada isu global, isu logistik, dan supply chain.
"Bagaimana ke depan, kita membicarakan government policy dan technology trend. Di sana ada elektrifikasi dan net zero. Dan kami akan melakukan transisi di produk kami. Kami perlu waktu, dana, dan riset.
Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Co., LTD Indra Chandra Setiawan mengungkapkan, meskipun Indonesia masih menjadi pasar terbesar di kawasan ASEAN, dari sisi daya beli masih di bawah Thailand dan Malaysia.
"Secara market Indonesia paling besar, tapi secara kontribusi PDB masih dari negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Artinya, penetrasi di Indonesia tidak sekuat negara dengan buying power baik," ujar Indra.