Â
Lebih lanjut dikatakan Adrian, pertumbuhan sektor ritel diprediksi akan tetap rendah pada 2020. Namun, ritel dinilai lebih mampu bertahan dibanding sektor lainnya.
Bahkan sektor yang mengalami penurunan antara lain otomotif , kredit tanpa agunan (KTA), apartemen, rumah, semua turun†Ini karena faktor ketidakpastian ekonomi global," katanya.
Â
Adrian menyebut, pertumbuhan di sektor industri turun akibat rendahnya daya beli masyarakat. Ketidakpastian ekonomi global juga membuat pola konsumsi berubah.
Â
"Karena tidak yakin ekonomi tahun depan maka konsumsi berkurang dan lebih banyak nabung. Selama 2 tahun terakhir banyak yang mengamankan uangnya di deposito. Artinya, dia tidak mau konsumsi, tidak beli mobil, tidak beli rumah" katanya.
 Ekonomi 2019
Â
Sedangkan di sisa tahun 2019, kinerja perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan mengalami perlambatan. Hal itu dipicu oleh pertumbuhan investasi dan konsumsi rumah tangga yang melambat di kuartal ketiga.Â
Â
Menurut Adrian, tahun ini pelaku usaha menunda keputusan bisnis karena bayangan ketidakpastian, baik yang muncul dari sisi global maupun domestik. Sejalan dengan menurunnya permintaan dan adanya kendala Iikuiditas, pertumbuhan kredit juga berangsur melambat.Â
Â
Di sisi lain. pelemahan harga komoditas dan tingginya suku bunga pada paruh pertama tahun 2019. juga telah menyebabkan rumah tangga mengerem belanjanya.Â
Â