Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp 237,8 triliun, meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48 persen. Angka tersebut jauh diatas rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2018 lalu yang dicatatkan industri sebesar 11,75 persen.
Dengan kinerja 2018, BTN tetap optimis menghadapi tahun 2019 dengan memasang target peningkatan aset sebesar 11-13 persen yang akan didukung oleh peningkatan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK).Â
Dengan membaiknya sektor properti, Kredit dan pembiayaan diharapkan manajemen tetap melaju dengan pertumbuhan 12-14 persen sementara DPK ditargetkan tumbuh di angka yang sama yaitu 12-14 persen.
“Kami fokus mengejar low cost fund untuk memperbesar porsi dana murah, strateginya antara lain mengejar nasabah captive dengan menggunakan produk KPR sebagai entry poin, merangkul nasabah dari generasi milenial dan mengembangkan fitur digital banking, untuk meningkatkan dana murah berbasis transaksi,†kata Maryono. (Lmg)